Sabtu, 11 Mei 2013
In:
Islamiyah
KANDUNGAN MINERAL AIR ZAM-ZAM
Disebutkan
oleh Imam Bukhari dalam Shahih Bukhari, dari hadis Ibnu ‘Abbas : “Suatu saat,
ketika berada di Mekkah, Nabi Ibrahim menempatkan isterinya Hajar dan anaknya
Isma’il di sekitar Ka`abah di suatu pohon besar yang berada di atas sumur
Zam-Zam. Waktu itu, tidak ada seorang pun di Makkah melainkan mereka bertiga.
Setelah Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam meletakkan kantung berisi kurma dan air,
beliau pun berganjak pergi. Namun, Hajar mengikutinya sambil berkata : “Wahai
Ibrahim, ke manakah engkau akan pergi dengan meninggalkan kami sendiri di
tempat yang tiada manusia lain atau yang lainnya?”.
Pertanyaan itu diulangi berterusan tetapi Nabi Ibrahim tidak melihat kepadanya.
Sampai akhirnya Hajar berseru kepadanya : “Apakah Allah yang menyuruhmu
melakukan hal ini?”
“Ya” jawab Nabi Ibrahim.
“Jika begitu, Allah tidak akan menyusahkan kami” seru Hajar. Kemudian
kembalilah Hajar ke tempatnya, dan Nabi Ibrahim melanjutkan perjalanannya.
Sesampainya di Tsaniyah – jalan perbukitan, arah jalan ke Kada`. Rasulullah
ketika memasuki Makkah juga melewati jalan tersebut – dan keluarganya tidak
dapat melihatnya lagi, Nabi Ibrahim menghadap ke arah Baitullah, lalu
mengangkat kedua tangannya lantas berdoa : “Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku
telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai
tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami,
(yang demikian itu) agar mereka mendirikan solat. Maka jadikanlah hati
sebahagian manusia cenderung kepada mereka, dan berilah rezeqi mereka dari
buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur” [Surah Ibrahim, ayat 37]
Ibunda
Isma’il menyusui anaknya dan meminum dari kantung air tersebut. Hingga akhirnya
air itu pun habis, dan anaknya kehausan. Dia melihat anaknya dengan penuh
cemas, karena terus menangis. Dia pun pergi untuk mencari sumber air kerana
tidak sanggup melihat anaknya kehausan.
Pergilah dia menuju bukit terdekat iaitu bukit Safa dan berdiri di atasnya.
Pandangannya diarahkan ke lembah di sekelilingnya, barangkali ada orang di
sana. Akan tetapi, nyata tidak ada orang.
Dia pun turun melewati lembah sampai ke bukit Marwah. Berdiri di atasnya dan memandang
barangkali ada manusia di sana tetapi ternyata tidak ada juga. Dia lakukan
demikian itu hingga tujuh kali.
Ketika berada di atas bukit Marwah, dia mendengar ada suara, dia berkata kepada
dirinya sendiri : “Diam!”. Setelah diperhatikannya ternyata memang benar dia
mendengar suara, kemudian dia pun berkata : “Aku telah mendengar, apakah di
sana ada pertolongan?”
Tiba-tiba dia melihat Malaikat Jibrail ‘Alaihissalam yang mengais-ngais tanah
dengan kakinya (atau dengan sayapnya, sebagaimana disebutkan dalam riwayat yang
lain), kemudian memukulkan kakinya di atasnya. Maka, keluarlah darinya pancaran
air.
Hajar pun bergegas mengambil dan menampungnya. Diceduknya air itu dengan
tangannya dan memasukkannya ke dalam tempat air. Setelah diceduk, air tersebut
semakin memancar. Dia pun minum air tersebut dan juga memberikan kepada
anaknya, Isma’il. Lalu Malaikat Jibrail berkata kepadanya : “Jangan takut
terbiar. Sesungguhnya di sinilah Baitullah yang akan dibangun oleh anak ini
(Isma’il) bersama ayahnya. Dan sesungguhnya, Allah tidak akan membiarkan
hambanya”
Selang
beberapa waktu kemudian, datanglah orang-orang dari qabilah Jurhum turun di
lembah Makkah. Mereka turun kerana melihat burung-burung yang berputar-putar.
Mereka berkata : “Burung ini berputar-putar di sekitar air. Kami yakin di
lembah ini ada air” lalu mereka mengirim utusan. Ternyata benar mereka
mendapatkan air. Utusan itu pun kembali dan memberitahukan kepada orang-orang
yang mengutusnya tentang adanya air. Mereka pun kemudian mendatanginya dan meminta
izin dari Ummu Isma’il [Siti Hajar] bahawa mereka akan bertandang ke sana. Ummu
Isma’il pun mempersilakan dengan syarat, bahawa mereka tidak berhak memiliki
(sumber) air tersebut dan qabilah Jurhum pun bersetuju”
KANDUNGAN
MINERAL AIR ZAM-ZAM
Tidak seperti air mineral yang umum dijumpai, air Zam-zam in memang unik
mengandungi elemen-elemen ‘alamiah sebesar 2,000 mg per liter. Biasanya, air
mineral ‘alamiah (hard carbonated water) tidak akan lebih dari 260 mg per
liter.
Elemen-elemen kimia yang terkandung dalam air Zam-zam :
Ion-ion
Positif (+)
Sodium (250 mg per liter)
Calcium (200 mg per liter)
Potassium (20 mg per liter)
Magnesium (50 mg per liter)
Ion-ion Negatif (-)
Sulphur (372 mg per liter)
Bicarbonates (366 mg per liter)
Nitrate (273 mg per liter)
Phosphate (0.25 mg per liter)
Ammonia (6 mg per liter)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar