Sabtu, 11 Mei 2013
In:
Islamiyah
PIRAMIDA TERBUAT DARI TANAH LIAT
Sejak
lama para ilmuwan bingung bagaimana cara sebuah piramida dibangun. Hal ini
karena teknologi mengangkat batu-batu besar yang bisa mencapai ribuan kilogram
ke puncak-puncak bangunan belum ditemukan di zamannya.
Apa
rahasia di balik pembangunan piramida ini? Times edisi 1 Desember 2006,
menerbitkan berita ilmiah yang mengkonfirmasi bahwa Firaun menggunakan tanah
liat untuk membangun piramida! Menurut penelitian tersebut disebutkan bahwa
batu yang digunakan untuk membuat piramida adalah tanah liat yang dipanaskan
hingga membentuk batu keras yang sulit dibedakan dengan batu aslinya.
Para
ilmuwan mengatakan bahwa Firaun mahir dalam ilmu kimia dalam mengelola tanah
liat hingga menjadi batu. Dan teknik tersebut menjadi hal yang sangat rahasian
jika dilihat dari kodifikasi nomor di batu yang mereka tinggalkan. Profesor
Gilles Hug, dan Michel Profesor Barsoum menegaskan bahwa Piramida yang paling
besar di Giza, terbuat dari dua jenis batu: batu alam dan batu-batu yang dibuat
secara manual alias olahan tanah liat.
Dan dalam
penelitian yang dipublikasikan oleh majalah “Journal of American Ceramic
Society” menegaskan bahwa Firaun menggunakan jenis tanah slurry untuk membangun
monumen yang tinggi, termasuk piramida. Ini karena tidak mungkin bagi seseorang
untuk mengangkat batu berat ribuan kilogram. Sementara untuk dasarnya, Firaun
menggunakan batu alam. Lumpur tersebut merupakan campuran lumpur kapur di
tungku perapian yang dipanaskan dengan uap air garam dan berhasil membuat uap
air sehingga membentuk campuran tanah liat.
Kemudian
olahan itu dituangkan dalam tempat yang disediakan di dinding piramida.
Singkatnya lumpur yang sudah diolah menurut ukuran yang diinginkan tersebut
dibakar, lalu diletakkan di tempat yang sudah disediakan di dinding piramid.
Profesor Davidovits telah mengambil batu piramida yang terbesar untuk dilakukan
analisis dengan menggunakan mikroskop elektron terhadap batu tersebut dan
menemukan jejak reaksi cepat yang menegaskan bahwa batu terbuat dari lumpur.
Selama ini, tanpa penggunaan mikroskop elektron, ahli
geologi belum mampu membedakan antara batu alam dan batu buatan. Dengan metode
pembuatan batu besar melalui cara ini, sang profesor membutuhkan waktu 10 hari
hingga mirip dengan batu aslinya. Sebelumnya, seorang ilmuwan Belgia, Guy
Demortier, telah bertahun-tahun mencari jawaban dari rahasia di balik pembuatan
batu besar di puncak-puncak piramida. Ia pun berkata, “Setelah bertahun-tahun
melakukan riset dan studi, sekarang saya baru yakin bahwa piramida yang
terletak di Mesir dibuat dengan menggunakan tanah liat.”
Penemuan oleh Profesor Prancis Joseph Davidovits soal batu-batu piramida
yang ternyata terbuat dari olahan lumpur ini memakan waktu sekitar 20 tahun.
Sebuah penelitian yang lama tentang piramida Bosnia, “Piramida Matahari” dan
menjelaskan bahwa batu-batunya terbuat dari tanah liat! Ini menegaskan bahwa
metode ini tersebar luas di masa lalu. Sebuah gambar yang digunakan dalam
casting batu-batu kuno piramida matahari mengalir di Bosnia, dan kebenaran
ilmiah mengatakan bahwa sangat jelas bahwa metode tertentu pada pengecoran batu
berasal dari tanah liat telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu dalam
peradaban yang berbeda baik Rumania atau Firaun!
Al Qur’an Ternyata Lebih Dulu Punya jawaban Jika dipahami lebih dalam,
ternyata Alquran telah mengungkapkan hal ini 1400 tahun sebelem mereka
mengungkapkannya, perhatikan sebuah ayat dalam Al Qur’an berikut ini:
Dan berkata Firaun: “Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu
selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat, kemudian buatkanlah
untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan
sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta”.
(Al Qashash – 38)
Subhanallah! bukti menakjubkan yang menunjukkan bahwa bangunan bangunan
raksasa, patung-patung raksasa dan tiang- tiang yang ditemukan dalam peradaban
tinggi saat itu, juga dibangun dari tanah liat! Al-Quran adalah kitab pertama
yang mengungkapkan rahasia bangunan piramida, bukan para Ilmuwan Amerika dan Prancis.
Kita tahu bahwa Nabi saw tidak pergi ke Mesir dan tidak pernahmelihat piramida,
bahkan mungkin tidak pernah mendengar tentangnya. Kisah Firaun, terjadi sebelum
masa Nabi saw ribuan tahun yang lalu, dan tidak ada satupun di muka bumi ini
pada waktu itu yang mengetahui tentang rahasia piramida.
Sebelum ini, para ilmuwan tidak yakin bahwa Firaun menggunakan tanah liat
dan panas untuk membangun monumen tinggi kecuali beberapa tahun belakangan ini.
Ajaib, 1400 tahun yang lampau, Nabi Muhammad saw, berbilang tahun setelah
berakhirnya dinasti Firaun memberitahukan bahwa Firaun membangun monumen yang
kelak dinamakan Piramid menggunakan tanah liat. Kenyataan ini sangat jelas dan
kuat membuktikan bahwa nabi Muhammad saw tidaklah berbicara sesuai hawa
nafsunya saja melainkan petunjuk dari Allah yang menciptakan Firaun dan
menenggelamkannya, dan Dia pula yang menyelamatkan nabi Musa Dan Dia pula yang
memberitahukan kepada Nabi terakhir-Nya akan hakikat ilmiah ini, dan ayat ini
menjadi saksi kebenaran kenabiannya dikemudian hari!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar