Minggu, 02 Desember 2012
In:
Artikel Lain
7 KEMATIAN KARENA TERTAWA
1. Zeuxis, Pelukis Yunani menertawai lukisan wanita yang baru saja ia selesaikan. Kemudian karena tertawa terlalu berlebihan, akhirnya ia sesak napas dan mati pada akhirnya.
2. Konon Komedian Yunani, Philemon mati karena menertawakan leluconnya sendiri.
3. Chrisyppus, Seorang Filsuf Yunani mati karena tertawa pada saat melihat keledai sedang makan buah ara.
4. Mendengar cerita jorok dari saudara perempuannya penulis dari Italia, Pietro Aretino tertawa hingga terjungkal dari kursinya kemudian ia kejang-kejang lalu mati.
5. Pengarang eksentrik asal Skotlandia, Thomas Urquhart mati ketika menertawakan perbaikan singgasana raja Charles II.
6. Malam bulan April 1872. Nyonya Fitzherbert, bersama teman-temannya yang berasal dari Northamptonshire pergi ke Drury Lane Theatre untuk menonton Beggar’s Opera. Ketika seorang karakter bernama Polly melakukan adegan konyol, Nyonya Fitzherbert tertawa begitu keras hingga tidak bisa berhenti dan terpaksa dikeluarkan dari ruang theatre. Satu minggu setelah malam itu, Nyonya Fitzherebert dikabarkan mati karena terserang histeria berkelanjutan.
7. 24 Maret 1975. Alex Mitchell mati tertawa saat menonton tayangan TV komedi The Goodies. Pada episode itu, muncul karakter yang berdandan khas orang Skotlandia dan bermain kungfu. Setelah 25 menit tertawa, Alex berhenti tertawa, kemudian merosot di sofa terkena serangan jantung. Istrinya yang mengetahui hal tersebut, mengirimkan surat pada Goodies karena telah membuat suaminya mati dalam kebahagiaan.
Sabtu, 01 Desember 2012
In:
Artikel Lain
DOKTER OPERASI SENDIRI
Biasanya
seorang Dokter mengoperasi pasien yang sakit. Tapi lain halnya dengan Dokter
Leonid Rogozov, Dokter berkebangsaan Rusia ini melakukan operasi pada dirinya
sendiri.
Ceritanya
berawal pada bulan April 1961, saat bertugas di Artartika dan tergabung dalam
ekspedisi Antartika Soviet. Waktu itu dia merasakan sakit di perut kanan bawah
dan demam. Dia pun mendiagnosa dirinya sendiri yang ternyata menderita usus
buntu akut. Hari berikutnya dia merasa putus asa dan kesempatan untuk memanggil
pesawat tidak ada. Saat itu dia adalah satu-satunya dokter di stasiun
“Novolazarevskaya”, pada malam hari.Dia pun melakukan operasi pada dirinya
sendiri menggunakan anestesi lokal. Dia dibantu oleh seorang insinyur mesin dan
seorang ahli meteorologi di stasiun itu.Mereka berdua membantunya
memberikan instrumen medis dan memegang cermin kecil di perutnya. Wow…ndak bisa
dibayangkan
Dia
melakukan pembiusan lokal dengan solusi novocaine dan membuat sayatan 12cm di
daerah perut kanan dengan pisau bedah. Operasi tersebut berlangsung hingga 1
jam dan 45 menit lamanya
Rogozov
Leonid Pada tahun 1959 lulus dari Institut dan segera diterima di residensi
klinik operasi. Namun, studinya di residensi terputus karena Leonid melakukan
perjalanan ke Antartika di bulan September, 1960 sebagai seorang dokter dari
Soviet ke stasiun Antartika Novolazarevskaya.
Dengan
tindakan nekatnya itu, Dokter Leonid Rogosov menjadi terkenal karena berhasil
mengoperasi dirinya sendiri dan kembali sehat.
ORANG TERPINTAR DI DUNIA
Orang Terpintar di Dunia Bukan Einstein, Bukan Thomas Alva
Edison. Tapi ialah William James Sidis.
Pria berkewarganegaraan Amerika serikat. IQnya lebih dari IQ 250. William James
Sidis Lahir pada 1 April 1898 dengan kemampuan matematika dan linguistik luar
biasa. Ia menjadi yang pertama terkenal karena hal dewasa sebelum waktunya, dan
kemudian untuk eksentrisitas dan penarikan dari mata publik. Dia menghindari
matematika sepenuhnya di kemudian hari, menulis pada mata pelajaran lainnya
berdasarkan sejumlah nama samaran.
Mengapa
ia kurang dikenal dunia? Orang ini memang terlalu pintar. Ketika baru berusia
11 tahun, Ia sudah masuk Universitas. Ia menjadi siswa termuda di Universitas
Harvard. Seumur hidupnya, Sidis telah menguasai 200 bahasa di Dunia. Bahkan, Ia
menghafal 1 jenis bahasa secara keseluruhan hanya dalam waktu 1 hari.
Kepintarannya yang luar biasa membuatnya gila. Ia tak punya teman atau pacar.
Bahkan ia pergi dari rumah, meninggalkan keluarganya dan mengasingkan diri. Ia
meninggal pada usia 46 tahun dalam keadaan menganggur, terasingkan, dan amat
miskin.
Berikut
Kisah orang terpintar di dunia William
James Sidis
Keluarga
dan Pendidikan (1898-1909)
William James Sidis dilahirkan untuk imigran Ukraina Yahudi pada tanggal 1 April 1898, di New York City. Ayahnya Boris Sidis, Ph.D., MD, telah beremigrasi pada tahun 1887 untuk menghindari penganiayaan politik. Ibunya Sarah Mandelbaum Sidis, MD, dan keluarganya telah melarikan diri dari pogrom pada tahun 1889. Sarah dihadiri Boston University dan lulus dari Sekolah Kedokteran pada tahun 1897. Boris meraih gelar di Harvard University, dan psikologi mengajar di sana. Dia adalah seorang psikiater, dan diterbitkan berbagai buku dan artikel, melakukan pekerjaan perintis dalam psikologi abnormal. Boris adalah seorang poliglot dan putranya William akan menjadi salah satu di usia muda.
William James Sidis dilahirkan untuk imigran Ukraina Yahudi pada tanggal 1 April 1898, di New York City. Ayahnya Boris Sidis, Ph.D., MD, telah beremigrasi pada tahun 1887 untuk menghindari penganiayaan politik. Ibunya Sarah Mandelbaum Sidis, MD, dan keluarganya telah melarikan diri dari pogrom pada tahun 1889. Sarah dihadiri Boston University dan lulus dari Sekolah Kedokteran pada tahun 1897. Boris meraih gelar di Harvard University, dan psikologi mengajar di sana. Dia adalah seorang psikiater, dan diterbitkan berbagai buku dan artikel, melakukan pekerjaan perintis dalam psikologi abnormal. Boris adalah seorang poliglot dan putranya William akan menjadi salah satu di usia muda.
Sidis
bisa membaca New York Times di 18 bulan, dan telah dilaporkan belajar sendiri
delapan bahasa (Latin, Yunani, Perancis, Rusia, Jerman, Ibrani, Turki, dan
Armenia) pada usia delapan tahun, dan menemukan yang lain, yang ia sebut
Vendergood. (Harvard dan kehidupan kampus :1909-1915)
pada usia sembilan tahun sidis di tolak pendaftarannya sebagai mahasiswa oleh universitas karena dia masih anak-anak, Meskipun Universitas sebelumnya menolak ayahnya untuk mendaftarkan sidis, tetapi pada tahun 1909 dengan menjadi orang termuda untuk mendaftar di Harvard College. pada saat itu sidis berumur 11 tahun, dan masuk ke Harvard University sebagai siswa program berbakat awal. dalam program ini adalah kelompok eksperimen termasuk matematikawan Norbert Wiener, Richard Buckminster Fuller, dan komposer Roger Sesi. Pada tahun 1910 awal, penguasaan Sidis tentang matematika yang lebih tinggi sehingga dia mengajar Matematika Harvard Club pada tubuh empat-dimensi MIT profesor Daniel F. Comstock. Memprediksi bahwa Sidis akan menjadi seorang matematikawan besar dan pemimpin dalam ilmu yang di masa depan. Sidis mulai mengambil beban program studi penuh waktu pada tahun 1910 dan memperoleh gelar Sarjana Seni, cum laude, pada tanggal 18 Juni 1914, pada usia 16.
Tak lama setelah lulus, Sidis mengatakan kepada wartawan bahwa ia ingin menjalani hidup yang sempurna, yang menurutnya berarti hidup dalam pengasingan. hal ini disampaikan pada wawancara kepada wartawan dari Boston Herald. Makalah ini melaporkan Sidis's sumpah untuk tetap hidup sendiri dan tidak pernah menikah, ketika ia berkata perempuan tidak menarik bagi dia. Kemudian ia mengembangkan kasih sayang yang kuat untuk seorang wanita muda bernama Martha Foley. Ia kemudian mendaftar di Harvard Graduate School of Arts and Sciences.
pada usia sembilan tahun sidis di tolak pendaftarannya sebagai mahasiswa oleh universitas karena dia masih anak-anak, Meskipun Universitas sebelumnya menolak ayahnya untuk mendaftarkan sidis, tetapi pada tahun 1909 dengan menjadi orang termuda untuk mendaftar di Harvard College. pada saat itu sidis berumur 11 tahun, dan masuk ke Harvard University sebagai siswa program berbakat awal. dalam program ini adalah kelompok eksperimen termasuk matematikawan Norbert Wiener, Richard Buckminster Fuller, dan komposer Roger Sesi. Pada tahun 1910 awal, penguasaan Sidis tentang matematika yang lebih tinggi sehingga dia mengajar Matematika Harvard Club pada tubuh empat-dimensi MIT profesor Daniel F. Comstock. Memprediksi bahwa Sidis akan menjadi seorang matematikawan besar dan pemimpin dalam ilmu yang di masa depan. Sidis mulai mengambil beban program studi penuh waktu pada tahun 1910 dan memperoleh gelar Sarjana Seni, cum laude, pada tanggal 18 Juni 1914, pada usia 16.
Tak lama setelah lulus, Sidis mengatakan kepada wartawan bahwa ia ingin menjalani hidup yang sempurna, yang menurutnya berarti hidup dalam pengasingan. hal ini disampaikan pada wawancara kepada wartawan dari Boston Herald. Makalah ini melaporkan Sidis's sumpah untuk tetap hidup sendiri dan tidak pernah menikah, ketika ia berkata perempuan tidak menarik bagi dia. Kemudian ia mengembangkan kasih sayang yang kuat untuk seorang wanita muda bernama Martha Foley. Ia kemudian mendaftar di Harvard Graduate School of Arts and Sciences.
Pengajaran
dan pendidikan lebih lanjut (1915-1919)
Setelah sekelompok mahasiswa Harvard terancam kemampuan Sidis, kemudian dia bekerja di Institut William Marsh Rice untuk Kemajuan Sastra, Sains, dan Seni (sekarang Rice University) di Houston, Texas sebagai asisten mengajar matematika. Ia tiba di Rice pada bulan Desember tahun 1915 di usia 17. Dia adalah seorang pria lulusan bekerja untuk gelar doktornya.
Sidis mengajar tiga kelas: geometri Euclidean, geometri non-Euclidean, dan trigonometri (dia menulis sebuah buku untuk kursus geometri Euclid dalam bahasa Yunani). Setelah kurang dari satu tahun, sidi frustrasi dengan departemen, persyaratan mengajar, dan perlakuan oleh mahasiswa lebih tua dari dia, Sidis meninggalkan posnya dan kembali ke New England. kepergiannya dikarenakan kebingungannya yang disebabkan tidak ada tempat bertanya bagi Sidis. Sidis meninggalkan pekerjaannya dan mengejar suatu gelar sarjana dalam matematika dan terdaftar di Harvard Law School pada bulan September 1916, namun mengundurkan diri dalam performa dan nilai yang baik di tahun terakhir di bulan Maret 1919.
Politik dan penangkapan (1919-1921)
Pada tahun 1919, tak lama setelah penarikan dari sekolah hukum, Sidis ditangkap karena berpartisipasi dalam parade Hari sosialis Mei di Boston yang berubah menjadi kekerasan. Dia dijatuhi hukuman 18 bulan penjara berdasarkan Undang-Undang penghasutan tahun 1918. Penangkapan Sidis menonjol di surat kabar, sebagai awal lulus dari Harvard mengumpulkan selebriti lokal yang cukup. dan selama persidangan, Sidis menyatakan bahwa ia telah menjadi penentang teliti dari rancangan Perang Dunia I, ateis, dan seorang sosialis (Dia kemudian mengembangkan sendiri filosofi kekuasaan "libertarianisme" berdasarkan pada hak-hak individu. dan kelangsungan sosial di Amerika.
Setelah sekelompok mahasiswa Harvard terancam kemampuan Sidis, kemudian dia bekerja di Institut William Marsh Rice untuk Kemajuan Sastra, Sains, dan Seni (sekarang Rice University) di Houston, Texas sebagai asisten mengajar matematika. Ia tiba di Rice pada bulan Desember tahun 1915 di usia 17. Dia adalah seorang pria lulusan bekerja untuk gelar doktornya.
Sidis mengajar tiga kelas: geometri Euclidean, geometri non-Euclidean, dan trigonometri (dia menulis sebuah buku untuk kursus geometri Euclid dalam bahasa Yunani). Setelah kurang dari satu tahun, sidi frustrasi dengan departemen, persyaratan mengajar, dan perlakuan oleh mahasiswa lebih tua dari dia, Sidis meninggalkan posnya dan kembali ke New England. kepergiannya dikarenakan kebingungannya yang disebabkan tidak ada tempat bertanya bagi Sidis. Sidis meninggalkan pekerjaannya dan mengejar suatu gelar sarjana dalam matematika dan terdaftar di Harvard Law School pada bulan September 1916, namun mengundurkan diri dalam performa dan nilai yang baik di tahun terakhir di bulan Maret 1919.
Politik dan penangkapan (1919-1921)
Pada tahun 1919, tak lama setelah penarikan dari sekolah hukum, Sidis ditangkap karena berpartisipasi dalam parade Hari sosialis Mei di Boston yang berubah menjadi kekerasan. Dia dijatuhi hukuman 18 bulan penjara berdasarkan Undang-Undang penghasutan tahun 1918. Penangkapan Sidis menonjol di surat kabar, sebagai awal lulus dari Harvard mengumpulkan selebriti lokal yang cukup. dan selama persidangan, Sidis menyatakan bahwa ia telah menjadi penentang teliti dari rancangan Perang Dunia I, ateis, dan seorang sosialis (Dia kemudian mengembangkan sendiri filosofi kekuasaan "libertarianisme" berdasarkan pada hak-hak individu. dan kelangsungan sosial di Amerika.
Ayah
sidis diperintahkan oleh jaksa wilayah untuk menjaga Sidis setelah keluar dari
penjara sebelum banding ke pengadilan. orang tua sidis menahannya di sanatorium
di New Hampshire untuk 1 tahun. dan kemudian Mereka membawanya ke California,
di mana dia menghabiskan satu tahun lagi. Sementara di sanatoriumOrang tuanya
mengatur tentang perubahan pada diri Sidis dan mengancam Sidis dengan transfer
ke sebuah rumah sakit jiwa.
Akhir
kehidupan Sidis (1921-1944)
Setelah kembali ke Pantai Timur pada tahun 1921, Sidis memutuskan untuk menjalani hidup mandiri dan pribadi. Dia hanya mengambil bekerja menjalankan mesin menambahkan atau tugas-tugas yang cukup kasar lainnya. Dia bekerja di New York City dan menjadi terasing jauh dari orang tuanya. Butuh waktu bertahun-tahun sebelum ia dibebaskan secara hukum untuk kembali ke Massachusetts, dan ia prihatin tentang risiko nya penangkapan selama bertahun-tahun. kemudian Sidis mengumpulkan transfer trem, majalah diterbitkan, dan mengajarkan lingkaran kecil teman-teman tertarik versi tentang sejarah Amerika..
Pada tahun 1944, Sidis memenangkan penyelesaian dari The New Yorker untuk sebuah artikel yang diterbitkan pada tahun 1937. Dia telah dituduhkan itu berisi laporan palsu. dengan judul "Where Are (Mereka Sekarang)?". Artikel pseudonim menggambarkan kehidupan Sidis sebagai kesepian, dalam sebuah kamar tidur ruang di Akhir kumuh Selatan Boston. Lower pengadilan setelah Sidis diberhentikan sebagai tokoh publik dengan tidak berhak untuk menantang publisitas pribadi. Ia kehilangan banding atas invasi privasi gugatan di Amerika Serikat Pengadilan Banding untuk Sirkuit Kedua pada tahun 1940 atas artikel yang sama. Hakim Charles Edward Clark menyatakan simpati untuk Sidis-yang mengklaim bahwa publikasi telah terkena dia untuk ejekan publik menghina, dan penghinaan dan menyebabkan dia menderita beban mental karena penghinaan. kemudian sidis mengungkapkan bahwa pengadilan tidak untuk hal kehidupan pribadi yang memiliki kekebalan absolut dari pada hanya mencongkel pers.
Setelah kembali ke Pantai Timur pada tahun 1921, Sidis memutuskan untuk menjalani hidup mandiri dan pribadi. Dia hanya mengambil bekerja menjalankan mesin menambahkan atau tugas-tugas yang cukup kasar lainnya. Dia bekerja di New York City dan menjadi terasing jauh dari orang tuanya. Butuh waktu bertahun-tahun sebelum ia dibebaskan secara hukum untuk kembali ke Massachusetts, dan ia prihatin tentang risiko nya penangkapan selama bertahun-tahun. kemudian Sidis mengumpulkan transfer trem, majalah diterbitkan, dan mengajarkan lingkaran kecil teman-teman tertarik versi tentang sejarah Amerika..
Pada tahun 1944, Sidis memenangkan penyelesaian dari The New Yorker untuk sebuah artikel yang diterbitkan pada tahun 1937. Dia telah dituduhkan itu berisi laporan palsu. dengan judul "Where Are (Mereka Sekarang)?". Artikel pseudonim menggambarkan kehidupan Sidis sebagai kesepian, dalam sebuah kamar tidur ruang di Akhir kumuh Selatan Boston. Lower pengadilan setelah Sidis diberhentikan sebagai tokoh publik dengan tidak berhak untuk menantang publisitas pribadi. Ia kehilangan banding atas invasi privasi gugatan di Amerika Serikat Pengadilan Banding untuk Sirkuit Kedua pada tahun 1940 atas artikel yang sama. Hakim Charles Edward Clark menyatakan simpati untuk Sidis-yang mengklaim bahwa publikasi telah terkena dia untuk ejekan publik menghina, dan penghinaan dan menyebabkan dia menderita beban mental karena penghinaan. kemudian sidis mengungkapkan bahwa pengadilan tidak untuk hal kehidupan pribadi yang memiliki kekebalan absolut dari pada hanya mencongkel pers.
Beberapa
hasil karya Sidis adalah tulisan-tulisan tentang kosmologi, untuk sejarah
Amerika India, taksonomi komprehensif dan definitif transfer kendaraan
(sebuah studi yang sama yang komprehensif dari teknik sipil dan kendaraan) dan
beberapa teks yang hilang baik dibuktikan pada antropologi, filologi, dan
sistem transportasi, Sidis meliputi luas berbagai mata pelajaran. Beberapa
ide-idenya yang bersangkutan berbaliknya kosmologis, kontinuitas sosial, dan
tentang hak-hak individu di Amerika Serikat.
Dalam Animate dan mati (1925), Sidis meramalkan adanya daerah ruang dimana hukum kedua termodinamika dioperasikan secara terbalik dengan arah temporal yang kita alami di daerah lokal. Semuanya di luar apa yang sekarang kita sebut galaksi itu akan menjadi seperti suatu daerah. Sidis mengklaim bahwa masalah di wilayah ini tidak akan menghasilkan cahaya. (Ini bagian gelap alam semesta tidak benar materi gelap atau lubang hitam seperti yang biasa digunakan dalam kosmologi kontemporer.) Ini bekerja pada kosmologi, berdasarkan teori reversibilitas dari hukum kedua termodinamika adalah ini adalah satu-satunya buku diterbitkan di bawah namanya.
Sidis The suku dan Amerika (1935) menggunakan nama samaran "John W. Shattuck," memberikan sejarah tahun 100.000 penduduk Amerika Utara, dari zaman prasejarah sampai 1828. Dalam teks ini, ia menunjukkan bahwa "ada laki-laki merah pada satu waktu di Eropa maupun di Amerika ".
Sidis juga seorang "peridromophile," istilah yang dia diciptakan untuk orang-orang terpesona dengan penelitian transportasi dan sistem trem. Dia menulis sebuah risalah pada transfer trem dengan nama samaran dari "Frank Folupa" yang diidentifikasi berarti peningkatan penggunaan transportasi umum.
Pada tahun 1930, Sidis mendapat paten untuk kalender abadi berputar yang mengambil ke dalam tahun kabisat akun. Pada Saat Sidis dewasa diperkirakan bahwa ia bisa berbicara lebih dari empat puluh bahasa, dan belajar bahasa baru dalam satu hari.
Dalam Animate dan mati (1925), Sidis meramalkan adanya daerah ruang dimana hukum kedua termodinamika dioperasikan secara terbalik dengan arah temporal yang kita alami di daerah lokal. Semuanya di luar apa yang sekarang kita sebut galaksi itu akan menjadi seperti suatu daerah. Sidis mengklaim bahwa masalah di wilayah ini tidak akan menghasilkan cahaya. (Ini bagian gelap alam semesta tidak benar materi gelap atau lubang hitam seperti yang biasa digunakan dalam kosmologi kontemporer.) Ini bekerja pada kosmologi, berdasarkan teori reversibilitas dari hukum kedua termodinamika adalah ini adalah satu-satunya buku diterbitkan di bawah namanya.
Sidis The suku dan Amerika (1935) menggunakan nama samaran "John W. Shattuck," memberikan sejarah tahun 100.000 penduduk Amerika Utara, dari zaman prasejarah sampai 1828. Dalam teks ini, ia menunjukkan bahwa "ada laki-laki merah pada satu waktu di Eropa maupun di Amerika ".
Sidis juga seorang "peridromophile," istilah yang dia diciptakan untuk orang-orang terpesona dengan penelitian transportasi dan sistem trem. Dia menulis sebuah risalah pada transfer trem dengan nama samaran dari "Frank Folupa" yang diidentifikasi berarti peningkatan penggunaan transportasi umum.
Pada tahun 1930, Sidis mendapat paten untuk kalender abadi berputar yang mengambil ke dalam tahun kabisat akun. Pada Saat Sidis dewasa diperkirakan bahwa ia bisa berbicara lebih dari empat puluh bahasa, dan belajar bahasa baru dalam satu hari.
Karya
lainnya adalah Sidis menciptakan sebuah bahasa terkonstruksi disebut Vendergood
dalam buku kedua, berjudul Kitab Vendergood yang ditulisnya pada usia delapan.
Bahasa sebagian besar didasarkan pada Latin dan Yunani, tetapi juga menarik pada
Jerman dan Perancis dan lainnya Romance languages Ini dibedakan antara
delapan konjugasi berbeda yaitu indikatif, potensi, keharusan mutlak,
subjungtif, imperatif, infinitive, optatif, dan Sidis sendiri strongeable.
Vendergood dipekerjakan basis-12 sistem angka, karena, seperti Sidis
menjelaskan, "Unit dalam menjual sesuatu adalah 12 dari puluhan dan 12
adalah jumlah terkecil yang memiliki empat faktor!"
Orang Terpintar di Dunia - William James
Sidis meninggal pada tahun 1944 karena pendarahan otak di Boston pada
usia 46 Tahun. Sidis meninggal karena penyakit yang sama menimpa Ayahnya pada
tahun 1923 pada usia 56 Tahun.
FENOMENA LAUT YANG MENDIDIH
Baru-baru
ini muncul sebuah fenomena, yaitu terjadi retakan di dasar lautan yang
mengeluarkan lava, dan lava ini menyebabkan air mendidih hingga suhunya lebih
dari seribu derajat Celcius. Meskipun suhu lava tersebut luar biasa tingginya,
ia tidak bisa membuat air laut menguap, dan walaupun air laut ini berlimpah
luah, ia tidak bisa memdamkan api.
Laut Yang Mendidih
Nabi SAW bersabda:
Tidak ada yang mengarungi lautan, kecuali orang yang berhaji, berumrah atau orang yang berperang di jalan Allah. Sesungguhnya di bawah lautan terdapat api dan di bawah api terdapat lautan.
Ulasan Hadist
Hadis ini sangat sesuai dengan sumpah Allah SWT yang dilansir oleh Al-Qur'an pada permulaan Surah Ath-Thur, di mana Allah bersumpah (Maha Besar Allah yang tidak membutuhkan sumpah apapun demi lautan yang di dalam tanahnya ada api (Al-Bahr Al-Masjur). Sumpahnya:
وَٱلطُّورِ (١) وَكِتَـٰبٍ۬ مَّسۡطُورٍ۬ (٢) فِى رَقٍّ۬ مَّنشُورٍ۬ (٣) وَٱلۡبَيۡتِ ٱلۡمَعۡمُورِ (٤)وَٱلسَّقۡفِ ٱلۡمَرۡفُوعِ (٥) وَٱلۡبَحۡرِ ٱلۡمَسۡجُورِ (٦) إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ لَوَٲقِعٌ۬ (٧) مَّا لَهُ ۥ مِن دَافِعٍ۬ (٨)
Artinya: Demi bukit, dan kitab yang ditulis; pada lembaran yang terbuka; dan demi Baitul Ma'mur; dan atap yang ditinggikan (langit), dan laut yang di dalam tanahnya ada api, sesungguhnya azab Tuhanmu pasti terjadi, tidak seorangpun yang dapat menolaknya. (QS. Ath-Thur (52):1-8)
Bangsa Arab, pada waktu diturunkannya Al-Qur'an tidak mampu menangkap dan memahami isyarat sumpah Allah SWT demi lautan yang di dalam tanahnya ada api ini. Karena bangsa Arab (kala itu) hanya mengenal makna sajara sebagai menyalakan tungku pembakaran hingga membuatnya panas atau mendidih. Sehingga dalam persepsi mereka, panas dan air adalah sesuatu yang bertentangan. Air mematikan panas sedangkan panas itu menguapkan air. Lalu bagaimana mungkin dua hal yang berlawanan dapat hidup berdampingan dalam sebuah ikatan yang kuat tanpa ada yang rusak salah satunya?
Persepsi demikan mendorong mereka untuk menisbatkan kejadian ini sebagai peristiwa di akhirat (bukan di dunia nyata). Apalagi didukung dengan firman Allah SWT yang terdapat dalam surah At-Takwir:
وَإِذَا ٱلۡبِحَارُ سُجِّرَتۡ
Artinya: Dan apabila lautan dipanaskan. (QS. At-Takwir (81):6)
Memang, ayat-ayat pada permulaan Surah At-Takwir mengisyaratkan peristiwa-peristiwa futuristik yang akan terjadi di akhirat kelak, namun sumpah Allah SWT dalam Surah Ath-Thur semuanya menggunakan sarana-sarana empirik yang benar-benar ada dan dapat ditemukan dalam hidup kita (di dunia).
Hal inilah yang mendorong sejumlah ahli tafsir untuk meneliti makna dan arti bahasa kata kerja sajara selain menyalakan sesuatu hingga membuatnya panas. Dan mereka ternyata menemukan makna dan arti lain dari kata sajara, yaitu mala'a dan kaffa (memenuhi dan menahan). Mereka tentu saja sangat gembira dengan penemuan makna dan arti baru ini karena makna baru ini dapat memecahkan kemusykilan ini dengan pengertian baru bahwa Allah SWT telah memberikan anugerah kepada semua manusia dengan mengisi dan memenuhi bagian bumi yang rendah dengan air sambil menahannya agar tidak meluap secara berlebihan ke daratan.
Namun, hadis Rasulullah SAW yang sedang kita bahas ini secara singkat menegaskan bahwa: Sesungguhnya di bawah lautan ada api dan di bawah api ada lautan.
Setelah Perang Dunia II, para peneliti turun dan menyelam ke dasar laut dan samudera dalam rangka mencari alternatif berbagai barang tambang yang sudah nyaris habis cadangannya di daratan akibat konsumerisme budaya materialistik yang dijalani manusia sekarang ini. Mereka dikejutkan dengan rangkaian gunung berapi (volcanic mountain chain) yang membentang berpuluh-puluh ribu kilometer di tengah-tengah seluruh samudera bumi yang kemudian mereka sebut sebagai 'gunung-gunung tengah samudera'.
Dengan mengkaji rangkaian gunung-gunung tengah samudera ini tampak jelas bahwa gunung-gunung tengah samudera tersebut sebagian besarterdiri dari bebatuan berapi (volcanic rocks) yang dapat meledak layaknya ledakan gunung berapi yang dahsyat melalui sebuah jaring retak yang sangat besar. Jaring retak ini dapat merobek lapisan bebatuan bumi dan ia melingkupi bola bumi kita secara sempurna dari segala arah dan terpusat di dalam dasar samudera dan beberapa lautan.sedangkan kedalamannya mencapai 65 km. Kedalaman jaring retak ini menembus lapisan bebatuan bumi secara penuh hingga menyentuh lapisan lunak bumi (lapisan bumi ketiga) yang memiliki unsur bebatuan yang sangat elastis, semi cair, dan memiliki tingkat kepadatan dan kerekatan tinggi.
Bebatuan lunak ini didorong oleh arus muatan yang panas ke dasar semua samudera dan beberapa lautan semacam Laut Merah dengan suhu panas yang melebihi 1.000 derajat Celcius. Batuan-batuan elastis yang beratnya mencapai jutaan ton ini mendorong kedua sisi samudera atau laut ke kanan dan ke kiri yang kemudian disebut oleh para ilmuwan dengan 'fenomena perluasan dasar laut dan samudera'. Dengan terus berlangsungnya proses perluasan ini, maka wilayah-wilayah yang dihasilkan oleh proses perluasan itupun penuh dengan magma bebatuan yang mampu menimbulkan pendidihan di dasar samudera dan beberapa dasar laut.
Salah satu fenomena yang mencengangkan para ilmuwan saat ini adalah bahwa meskipun sebegitu banyak, air laut atau samudera tetap tidak mampu memadamkan bara api magma tersebut. Dan magma yang sangat panaspun tidak mempu memanaskan air laut dan samudera. Keseimbangan dua hal yang berlawanan: air dan api di atas dasar samudera bumi, termasuk di dalamnya Samudera Antartika Utara dan Selatan, dan dasar sejumlah lautan seperti Laut Merah merupakan saksi hidup dan bukti nyata atas kekuasaan Allah SWT yang tiada batas.
Laut Merah misalnya, merupakan laut terbuka yang banyak mengalami guncangan gunung berapi secara keras sehingga sedimen dasar laut inipun kaya dengan beragam jenis barang tambang. Atas dasar pemikiran ini, dilakukanlah proyek bersama antara Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia, Sudan, dan salah satu negara Eropa untuk mengeksploitasi beberapa kekayaan tambang yang menggumpal di dasar Laut Merah.
Kapal-kapal proyek ini melemparkan stapler barang tambang untuk mengumpulkan sampel tanah dasar Laut Merah tersebut. Stapler pengeruk sampel tanah itu diangkat dalam batang air yang ketebalannya mencapai 3.000 m. Dan jika stapler sampai ke permukaan kapal, tidak ada seorangpun yang berani mendekat karena sangat panasnya. Begitu dibuka, maka keluarlah tanah dan uap air panas yang suhunya mencapai 3.000 derajat Celcius. Dengan demikian, sudah terbukti nyata di kalangan ilmuwan kntemporer, bahwa ledakan gunung vulkanik di atas dasar setiap samudera dan dasar sejumlah laut jauh melebihi ledakan vulkanik serupa yang terjadi di daratan.
Kemudian terbukti pula dengan beragam dalil dan bukti bahwa semua air yang ada di bumi dikeluarkan oleh Allah SWT dari dalam bumi melalui ledakan-ledakan vulkanik dari setiap moncong gunung berapi. Pecahan-pecahan lapisan berbatu bumi menembus lapisan ini hingga kedalaman tertentu mampu mencapai lapisan lunak bumi. Di dalam pisan lunak bumi dan lapisan bawahnya, magma vulkanik menyimpan air yang puluhan kali lipat lebih banyak dibanding debit air yang ada di permukaan bumi.
Dari sini tampaklah kehebatan hadis Nabi SAW ini yang menetapkan sejumlah fakta-fakta bumi yang mencengangkan dengan sabda:
Sesungguhnya di bawah lautan ada api dan di bawah api ada lautan.
Sebab fakta-fakta ini baru terungkap dan baru bisa diketahui oleh umat manusia pada beberapa tahun terakhir.
Pelansiran fakta-fakta ini secara detail dan sangat ilmiah dalam hadis Rasulullah SAW menjadi bukti tersendiri akan kenabian dan kerasulan Muhammad SAW, sekaligus membuktikan bahwa ia selalu terhubung dengan wahyu langit dan diberitahui oleh Allah Sang maha Pencipta langit dan bumi. Maha benar Allah yang menyatakan:
"Dan tiadalah yang diucapkannya itu [Al-Qur'an] menurut kemauan hawa nafsunya. (3) Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan [kepadanya], (4) yang diajarkan kepadanya oleh [Jibril] yang sangat kuat, (5) Yang mempunyai akal yang cerdas; dan [Jibril itu] menampakkan diri dengan rupa yang asli, (6) sedang dia berada di ufuk yang tinggi. (7) Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi, (8)maka jadilah dia dekat [pada Muhammad sejarak] dua ujung busur panah atau lebih dekat [lagi]. (9) Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya [Muhammad] apa yang telah Allah wahyukan. (10)" (QS. An-Najm (53):3-10)
Tidak seorangpun di muka bumi ini yang mengetahui fakta-fakta ini kecuali baru pada beberapa dekade terakhir. Sehingga lontaran fakta ini dalam hadis Rasulullah SAW benar-benar merupakan kemukjizatan dan saksi yang menegaskan kenabian Muhammad SAW dan kesempurnaan kerasulannya. (sen)
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
Semoga bermanfaat bagi yang membacanya ...
Laut Yang Mendidih
Nabi SAW bersabda:
Tidak ada yang mengarungi lautan, kecuali orang yang berhaji, berumrah atau orang yang berperang di jalan Allah. Sesungguhnya di bawah lautan terdapat api dan di bawah api terdapat lautan.
Ulasan Hadist
Hadis ini sangat sesuai dengan sumpah Allah SWT yang dilansir oleh Al-Qur'an pada permulaan Surah Ath-Thur, di mana Allah bersumpah (Maha Besar Allah yang tidak membutuhkan sumpah apapun demi lautan yang di dalam tanahnya ada api (Al-Bahr Al-Masjur). Sumpahnya:
وَٱلطُّورِ (١) وَكِتَـٰبٍ۬ مَّسۡطُورٍ۬ (٢) فِى رَقٍّ۬ مَّنشُورٍ۬ (٣) وَٱلۡبَيۡتِ ٱلۡمَعۡمُورِ (٤)وَٱلسَّقۡفِ ٱلۡمَرۡفُوعِ (٥) وَٱلۡبَحۡرِ ٱلۡمَسۡجُورِ (٦) إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ لَوَٲقِعٌ۬ (٧) مَّا لَهُ ۥ مِن دَافِعٍ۬ (٨)
Artinya: Demi bukit, dan kitab yang ditulis; pada lembaran yang terbuka; dan demi Baitul Ma'mur; dan atap yang ditinggikan (langit), dan laut yang di dalam tanahnya ada api, sesungguhnya azab Tuhanmu pasti terjadi, tidak seorangpun yang dapat menolaknya. (QS. Ath-Thur (52):1-8)
Bangsa Arab, pada waktu diturunkannya Al-Qur'an tidak mampu menangkap dan memahami isyarat sumpah Allah SWT demi lautan yang di dalam tanahnya ada api ini. Karena bangsa Arab (kala itu) hanya mengenal makna sajara sebagai menyalakan tungku pembakaran hingga membuatnya panas atau mendidih. Sehingga dalam persepsi mereka, panas dan air adalah sesuatu yang bertentangan. Air mematikan panas sedangkan panas itu menguapkan air. Lalu bagaimana mungkin dua hal yang berlawanan dapat hidup berdampingan dalam sebuah ikatan yang kuat tanpa ada yang rusak salah satunya?
Persepsi demikan mendorong mereka untuk menisbatkan kejadian ini sebagai peristiwa di akhirat (bukan di dunia nyata). Apalagi didukung dengan firman Allah SWT yang terdapat dalam surah At-Takwir:
وَإِذَا ٱلۡبِحَارُ سُجِّرَتۡ
Artinya: Dan apabila lautan dipanaskan. (QS. At-Takwir (81):6)
Memang, ayat-ayat pada permulaan Surah At-Takwir mengisyaratkan peristiwa-peristiwa futuristik yang akan terjadi di akhirat kelak, namun sumpah Allah SWT dalam Surah Ath-Thur semuanya menggunakan sarana-sarana empirik yang benar-benar ada dan dapat ditemukan dalam hidup kita (di dunia).
Hal inilah yang mendorong sejumlah ahli tafsir untuk meneliti makna dan arti bahasa kata kerja sajara selain menyalakan sesuatu hingga membuatnya panas. Dan mereka ternyata menemukan makna dan arti lain dari kata sajara, yaitu mala'a dan kaffa (memenuhi dan menahan). Mereka tentu saja sangat gembira dengan penemuan makna dan arti baru ini karena makna baru ini dapat memecahkan kemusykilan ini dengan pengertian baru bahwa Allah SWT telah memberikan anugerah kepada semua manusia dengan mengisi dan memenuhi bagian bumi yang rendah dengan air sambil menahannya agar tidak meluap secara berlebihan ke daratan.
Namun, hadis Rasulullah SAW yang sedang kita bahas ini secara singkat menegaskan bahwa: Sesungguhnya di bawah lautan ada api dan di bawah api ada lautan.
Setelah Perang Dunia II, para peneliti turun dan menyelam ke dasar laut dan samudera dalam rangka mencari alternatif berbagai barang tambang yang sudah nyaris habis cadangannya di daratan akibat konsumerisme budaya materialistik yang dijalani manusia sekarang ini. Mereka dikejutkan dengan rangkaian gunung berapi (volcanic mountain chain) yang membentang berpuluh-puluh ribu kilometer di tengah-tengah seluruh samudera bumi yang kemudian mereka sebut sebagai 'gunung-gunung tengah samudera'.
Dengan mengkaji rangkaian gunung-gunung tengah samudera ini tampak jelas bahwa gunung-gunung tengah samudera tersebut sebagian besarterdiri dari bebatuan berapi (volcanic rocks) yang dapat meledak layaknya ledakan gunung berapi yang dahsyat melalui sebuah jaring retak yang sangat besar. Jaring retak ini dapat merobek lapisan bebatuan bumi dan ia melingkupi bola bumi kita secara sempurna dari segala arah dan terpusat di dalam dasar samudera dan beberapa lautan.sedangkan kedalamannya mencapai 65 km. Kedalaman jaring retak ini menembus lapisan bebatuan bumi secara penuh hingga menyentuh lapisan lunak bumi (lapisan bumi ketiga) yang memiliki unsur bebatuan yang sangat elastis, semi cair, dan memiliki tingkat kepadatan dan kerekatan tinggi.
Bebatuan lunak ini didorong oleh arus muatan yang panas ke dasar semua samudera dan beberapa lautan semacam Laut Merah dengan suhu panas yang melebihi 1.000 derajat Celcius. Batuan-batuan elastis yang beratnya mencapai jutaan ton ini mendorong kedua sisi samudera atau laut ke kanan dan ke kiri yang kemudian disebut oleh para ilmuwan dengan 'fenomena perluasan dasar laut dan samudera'. Dengan terus berlangsungnya proses perluasan ini, maka wilayah-wilayah yang dihasilkan oleh proses perluasan itupun penuh dengan magma bebatuan yang mampu menimbulkan pendidihan di dasar samudera dan beberapa dasar laut.
Salah satu fenomena yang mencengangkan para ilmuwan saat ini adalah bahwa meskipun sebegitu banyak, air laut atau samudera tetap tidak mampu memadamkan bara api magma tersebut. Dan magma yang sangat panaspun tidak mempu memanaskan air laut dan samudera. Keseimbangan dua hal yang berlawanan: air dan api di atas dasar samudera bumi, termasuk di dalamnya Samudera Antartika Utara dan Selatan, dan dasar sejumlah lautan seperti Laut Merah merupakan saksi hidup dan bukti nyata atas kekuasaan Allah SWT yang tiada batas.
Laut Merah misalnya, merupakan laut terbuka yang banyak mengalami guncangan gunung berapi secara keras sehingga sedimen dasar laut inipun kaya dengan beragam jenis barang tambang. Atas dasar pemikiran ini, dilakukanlah proyek bersama antara Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia, Sudan, dan salah satu negara Eropa untuk mengeksploitasi beberapa kekayaan tambang yang menggumpal di dasar Laut Merah.
Kapal-kapal proyek ini melemparkan stapler barang tambang untuk mengumpulkan sampel tanah dasar Laut Merah tersebut. Stapler pengeruk sampel tanah itu diangkat dalam batang air yang ketebalannya mencapai 3.000 m. Dan jika stapler sampai ke permukaan kapal, tidak ada seorangpun yang berani mendekat karena sangat panasnya. Begitu dibuka, maka keluarlah tanah dan uap air panas yang suhunya mencapai 3.000 derajat Celcius. Dengan demikian, sudah terbukti nyata di kalangan ilmuwan kntemporer, bahwa ledakan gunung vulkanik di atas dasar setiap samudera dan dasar sejumlah laut jauh melebihi ledakan vulkanik serupa yang terjadi di daratan.
Kemudian terbukti pula dengan beragam dalil dan bukti bahwa semua air yang ada di bumi dikeluarkan oleh Allah SWT dari dalam bumi melalui ledakan-ledakan vulkanik dari setiap moncong gunung berapi. Pecahan-pecahan lapisan berbatu bumi menembus lapisan ini hingga kedalaman tertentu mampu mencapai lapisan lunak bumi. Di dalam pisan lunak bumi dan lapisan bawahnya, magma vulkanik menyimpan air yang puluhan kali lipat lebih banyak dibanding debit air yang ada di permukaan bumi.
Dari sini tampaklah kehebatan hadis Nabi SAW ini yang menetapkan sejumlah fakta-fakta bumi yang mencengangkan dengan sabda:
Sesungguhnya di bawah lautan ada api dan di bawah api ada lautan.
Sebab fakta-fakta ini baru terungkap dan baru bisa diketahui oleh umat manusia pada beberapa tahun terakhir.
Pelansiran fakta-fakta ini secara detail dan sangat ilmiah dalam hadis Rasulullah SAW menjadi bukti tersendiri akan kenabian dan kerasulan Muhammad SAW, sekaligus membuktikan bahwa ia selalu terhubung dengan wahyu langit dan diberitahui oleh Allah Sang maha Pencipta langit dan bumi. Maha benar Allah yang menyatakan:
"Dan tiadalah yang diucapkannya itu [Al-Qur'an] menurut kemauan hawa nafsunya. (3) Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan [kepadanya], (4) yang diajarkan kepadanya oleh [Jibril] yang sangat kuat, (5) Yang mempunyai akal yang cerdas; dan [Jibril itu] menampakkan diri dengan rupa yang asli, (6) sedang dia berada di ufuk yang tinggi. (7) Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi, (8)maka jadilah dia dekat [pada Muhammad sejarak] dua ujung busur panah atau lebih dekat [lagi]. (9) Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya [Muhammad] apa yang telah Allah wahyukan. (10)" (QS. An-Najm (53):3-10)
Tidak seorangpun di muka bumi ini yang mengetahui fakta-fakta ini kecuali baru pada beberapa dekade terakhir. Sehingga lontaran fakta ini dalam hadis Rasulullah SAW benar-benar merupakan kemukjizatan dan saksi yang menegaskan kenabian Muhammad SAW dan kesempurnaan kerasulannya. (sen)
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
Semoga bermanfaat bagi yang membacanya ...
TANDA TANDA KEMATIAN
1.Tanda 100
Hari Sebelum Hari Kematian Ini adalah tanda pertama dari Allah SWT kepada
hambanya dan hanya akan disadari oleh mereka- mereka yang dikehendakinya. Walau
bagaimanapun semua orang Islam akan mendapat tanda ini, hanya apakah mereka
sadar atau tidak saja. Tanda ini akan berlaku lazimnya setelah waktu Asar.
Seluruh tubuh mulai dari ujung rambut sampai ke ujung kaki akan mengalami
getaran, seakan-akan menggigil. Contohnya seperti daging sapi yang baru
disembelih, dimana jika diperhatikan dengan teliti kita akan mendapati daging
tersebut seakan- akan bergetar. Tanda ini rasanya nikmat, dan bagi mereka yang
sadar dan berdetak di hatinya bahwa mungkin ini adalah tanda kematian maka
getaran ini akan berhenti dan hilang setelah sadar akan kehadiran tanda ini.
Bagi mereka yang tidak diberi kesadaran atau mereka yang hanyut dengan
kenikmatan tanpa memikirkan soal kematian , tanda ini akan lenyap begitu saja
tanpa ada manfaat. Bagi yang sadar dengan kehadiran tanda ini maka ini adalah
peluang terbaik untuk memanfaatkan masa yang ada untuk mempersiapkan diri
dengan amalan dan urusan yang akan dibawa atau ditinggalkan sesudah mati.
2.Tanda 40 Hari Sebelum Hari Kematian Tanda
ini juga akan terjadi sesudah waktu Asar. Bagian pusat kita akan
berdenyut-denyut. Pada ketika ini daun yang tertulis nama kita akan gugur dari
pohon yang letaknya di atas Arash Allah swt. Maka malaikat maut akan mengambil
daun tersebut dan mulai membuat persediaannya ke atas kita antaranya adalah ia
akan mulai mengikuti kita sepanjang waktu. Akan terjadi malaikat maut ini akan
memperlihatkan wajahnya sekilas dan jika ini terjadi, mereka yang terpilih ini
akan merasakan seakan-akan bingung seketika. Adapun malaikat maut ini wujudnya
cuma seorang tetapi kuasanya untuk mencabut nyawa adalah bersamaan dengan
jumlah nyawa yang akan dicabutnya.
3.Tanda 7 hari Adapun tanda ini akan diberikan
hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah sakit di mana orang sakit yang
tidak makan secara tiba- tiba dia berselera untuk makan.
4.Tanda 3
hari Pada masa ini akan terasa denyutan di bahagian tengah dahi kita yaitu
diantara dahi kanan dan kiri. Jika tanda ini dapat diketahui / dipahami maka
berpuasalah kita setelah itu supaya perut kita tidak mengandungi banyak najis
dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti. Ketika
ini juga mata hitam kita tidak akan bersinar lagi dan bagi orang yang sakit
hidungnya akan perlahan-lahan turun, dan ini dapat diketahui jika kita
melihatnya dari bahagian sisi. Telinganya akan layu dimana bahagian ujungnya
akan berangsur-angsur masuk ke dalam. Telapak kakinya yang terlunjur akan
perlahan-lahan jatuh ke depan dan sukar ditegakkan.
5.Tanda 1
hari Akan berlaku sesudah waktu Asar di mana kita akan merasakan satu denyutan
di sebelah belakang yaitu di bahagian ubun-ubun di mana ini menandakan kita
tidak akan sempat untuk menemui waktu Asar keesokan harinya.
6.Tanda
akhir Akan berlaku keadaan di mana kita akan merasakan satu keadaan dingin di
bahagian pusat dan ianya akan turun ke pinggang dan seterusnya akan naik ke
bahagian halkum. Ketika ini hendaklah kita terus mengucap kalimah syahadah dan
berdiam diri dan menantikan kedatangan malaikatmaut untuk menjemput kita
kembali kepada Allah SWT yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan
mematikan pula
Langganan:
Postingan (Atom)