Senin, 13 Mei 2013
In:
Islamiyah
DIMULAINYA KEKUASAAN ISLAM DI ATAS DUNIA
Al-Irbad bin
Sariyah meriwayatkan dari Nabi Shallahu alaihi wa salam, bahwa beliau
berkhotbah dihadapan kaum muslimin, “Wahai manusia. Tak lama lagi, kalian akan
menjadi tentara di kirim ke pelbagai wilayah,yaitu tentara yang berjuang di
Syam, tentara yang berjuang di Iraq, dan tentara yang berjuang di Yaman”. Kaum
muslimin menyambutnya dengan penuh suka cita. Mereka akan menjadi para
pembebas, yang membebaskan wilayah-wilayah yang luas, dan nantinya menjadi
bagian wilayah Islam, yang sudah dibebaskan.
Mendengar khotbah Rasulullah shallahu alaihi was salam, Ibnu Hawalah
berkata : “Ya Rasulullah, jika akau sampai pada masa itu, pilihkan untukku, ke
kelompok tentara yang berangkat ke mana sebaiknya aku ikut?”. Selanjutnya, Nabi
Shallahu alaihi wa salam, bersabda : ”Aku memilihkan Syam untukmu, karena Syam
adalah pilihan kaum muslimin dan negeri pilihan Allah. Dia mengumpulkan di sana
makhluk-Nya yang terpilih. JIka enggan ke sana, hendaknya pergi ke Yaman. Dan,
diberi minum dengan gidirnya. Karena hal itu juga mencukupi (setara)bagiku,
dari Syam dan penduduknya”. (HR.Ath-Thabrani dan al-Bazzaar).
Seorang datang kepada Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam dan berkata
kepada beliau, “Wahai Rasulullah, orang-orang telah melepas kuda dan meletakkan
senjata dan mereka katakan bahwa jihad tidak ada lagi dan alat-alat perangpun
sudah dikemas.” Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam pun menghadapkan
wajahnya dan berkata,
كذبوا الآن الآن جاء القتال ولا يزال من أمتي أمة يقاتلون على الحق ويزيغ الله
لهم قلوب أقوام ويرزقهم منهم حتى تقوم الساعة وحتى يأتي وعد الله
“Mereka salah! Justru sekarang inilah, ya sekarang inilah saatnya perang
dan akan selalu ada sekelompok orang dari umatku yang berperang di atas
kebenaran. Allah menyesatkan hati sebagian orang untuk mereka sehingga mereka
bisa memperoleh rezeki dari orang-orang yang tersesat itu. Itu akan berlangsung
terus hingga hari kiamat atau sampai datangnya urusan Allah…..” sampai akhir
hadits. (HR. An Nasa`iy, no. 3561, Ahmad dalam musnadnya, no. 16965 dinyatakan
hasan sanadnya oleh Al-Arnauth)
Rasulullah shallahu alaihi wa salam menyinggung mengenai masa depan Islam
dan kaum muslimin, yaitu Islam akan menyebar luas ke setiap penjuru bumi, bahwa
‘futuhat’ Islam akan berderap susul menyusul dan mengetuk pintu Syam, Iraq, dan
Yaman. Kelak, yang diprediksikan oleh Rasulullah Shallahu alaihi wa salam itu,
terbukti. Dan, wilayah-wilayah yang luas itu, mulai dari Syam (Palestina)
sampai ke Iraq, dan Yaman, semuanya menerima Islam. Tidak ada lagi wilayah yang
tidak tersentuh oleh Islam, dan da’wah Rasulullah shallahu alaihi wa salam.
Cinta dunia yang melanda umat Islam, dan menjadi tujuan akhir hidup mereka
itu, menjadikan kaum muslimin lalai dari Allah, dan akhirnya keadaan menjadi
sangatlah menyedihkan. Seperti kondisi hari ini yang dialami kaum muslimin,
yang menjadi hina dina, serta bercerai-berai, tidak henti-hentinya dijadikan
permainan zionis yahudi Internasional, baik ahlak, akidah, pemikiran dan
perilakunya.
Dalam sebuah hadist yang disabdakan Rasulullah : “Bukan kemiskinan yang aku
kawatirkan atas kalian. Yang aku khawatirkan adalah kalau dunia dilimpahkan
kepada kalian, sebagaimana dilimpahkan kepada orang-orang yang sebelum kalian,
lalau kalian bersaing memperebutkannya, sebagaimana mereka dahulu
memperebutkannya, dan akhirnya dunia itu membuat kalian hancur, sebagaimana
telah membuat mreka hancur”. (HR. Buchari dan Muslim).
Agama Islam akan di jaga oleh pemiliknya Allah Azza Wa Jalla, sampai akhir
zaman. Tak perlu dikawatirkan. Sekalipun orang-orang kafir berusaha menghapus
agama Allah ini. Tapi, tak pernah mereka berhasil mewujudkannya.
Ketika awal da’wah yang disampaikan oleh Rasulullah shallahu alaihi wa
salam di jazirah Arab, banyak yang menolak ajakannya, dan tidak sedikit yang
terang-terangan menentangnya. Bahkan, diantara mereka ada yang memerangi
Rasulullah. Tapi, da’wah yang disampaikan oleh Rasulullah shallahu alaihi wa
salam terus berjalan, tak pernah berhenti, karena tindakan orang-orang kafir
yang menentangnya. Maka, satu demi satu wilayah yang jauh dari Madinah,
kemudian menerima da’wah Rasulullah, dan mereka masuk Islam. Sampai seluruh
semenanjung Arab ‘bertaslim’ masuk ke dalam agama Allah. Inilah da’wah yang
dilakukan oleh Rasulullah shallahu alaihi wa salam.
[ Khalifah Al-Mahdi ]
Sebagaimana disebutkan di dalam banyak hadits, Nabi Muhammad shollallahu
‘alaih wa sallam telah menyebutkan salah satu tanda akhirzaman diantaranya yang
terpenting akan diutusnya seorang lelaki yang bakal menjadi pemimpin ummat
Islam di Akhir Zaman, ia akan menjadi panglima kaum muslimin dalam mengalihkan
kehidupan dewasa ini di babak keempat –yakni babak kepemimpinan Mulkan
Jabriyyan (para penguasa diktator)- menuju ke babak kelima –yakni babak
tegaknya kembali khilafatun ‘ala minhaj an-Nubuwwah (ke-Khalifahan yang
mengikuti metode Kenabian).
Ia akan mengajak kita meninggalkan sistem jahiliyyah modern penuh kezaliman
menuju sistem Islam penuh keadilan di penghujung umur dunia fana menjelang hari
Kiamat.
Nabi Muhammad shollallahu ‘alaih wa sallam bersabda, “Akan berperang tiga
orang di sisi perbendaharaanmu. Mereka semua adalah putera khalifah. Tetapi tak
seorang pun di antara mereka yang berhasil menguasainya. Kemudian muncullah
bendera-bendera hitam dari arah timur, lantas mereka membunuh kamu dengan suatu
pembunuhan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelummu.” Kemudian beliau saw
menyebutkan sesuatu yang aku tidak hafal, lalu bersabda: “Maka jika kamu
melihatnya, berbai’atlah walaupun dengan merangkak di alas salju, karena dia
adalah khalifah Allah Al-Mahdi (Riwayat Ibnu Majah, Kitabul Fitan Bab Khurujil
Mahdi 2: 1467: Mustadrak Al-Hakim 4: 463-464. Dan dia berkata, “Ini adalah
hadits shahih )
( Pendukung Al-Mahdi )
Membicarakan kemunculan Al-Mahdi tidak bisa terlepas dari membicarakan satu
kelompok manusia yang menamakan dirinya sebagai pasukan panji hitam (Ashhabu
Rayati Suud / The Black Banner). Kelompok ini memiliki beberapa ciri khusus
yang akan lebih memudahkan bagi seseorang untuk mengenalinya. Meskipun
demikian, tidak mudah bagi seseorang untuk menjustifikasi kelompok tertentu
bahwa mereka adalah Ashhabu Rayati Suud. Sebab ciri-ciri tersebut juga banyak dimiliki
oleh banyak manusia dan kelompok, sedang riwayat yang menunjukkan asal
keberadaan mereka (Khurasan) merupakan sebuah wilayah luas yang dihuni oleh
banyak manusia.
Berdasar riwayat Tsauban di atas, kemunculan Ashhabu Rayati Suud adalah di
saat kemunculan Al-Mahdi. Riwayat tersebut mengisyaratkan bahwa keberadaan
Ashhabu rayati Suud dan embrionya sudah muncul jauh-jauh hari sebelum
kemunculan Al-Mahdi. Sebab, kemunculan sebuah kelompok yang kelak mewakili
satu-satunya kelompok paling haq di antara kelompok umat Islam yang ada jelas
tidak mungkin muncul dengan sekejab, sim salabim. Keberadaan mereka sudah ada
dan embrio mereka terus tumbuh di tengah kerasnya kecamuk perang dan debu-debu
mesiu dikhurasan yang tak lain adalah negeri afghanistan yang ditindas dalam
waktu lama, baik sejak dari Inggris, Rusia, hingga Amerika dan NATO nya
sekarang.
Riwayat ini juga mengisyaratkan bahwa aktivitas mereka sebelum kemunculan
Al-Mahdi adalah perang dan pembunuhan terhadap umat Islam, negara-negara Islam
dibombardir akhirnya jatuh rakyat Sipil, Bosnia, Rohingya, Palestina, Irak,
Afghanistan yang disebut diatas, yang konon sudah ratusan tahun dijajah tiada
henti dll, kezaliman zionis internasional merekayasa peperangan di hampir
seluruh negara Islam, merampas kekayaan alam, merusak penduduknya baik
terselubung dan terang-terangan.
Kemunculan salah satu tandhim askari kaum militan fundamental di wilayah
Khurasan (Afghanistan) yang dikenal dengan Thaliban, memunculkan pertanyaan,
benarkah mereka adalah calon Ashhabu Rayati Suud yang dijanjikan?
Pasalnya, kelompok ini adalah satu-satunya kaum militan muslim yang paling
ditakuti oleh barat karena kehebatan tempur mereka, juga karena cita-cita
mereka mendirikan Islam dari ujung Asia Tenggara hingga barat Maroko. Mereka adalah
muslim fundamental yang paling kuat melaksanakan hukum Islam sebagaimana yang
pernah berlaku di Madinah pada masa Rasulullah saw.
Merekalah satu-satunya kelompok yang paling mendekati gambaran kehidupan
Rasulullah saw dan para sahabatnya; beriman, hijrah, perang, mendirikan daulah
Islam, melaksanakan semua kewajiban tanpa terkecuali, mendapat boikot dan
kecaman internasional, mendapat ujian paling berat dan menyatakan keimanannya,
dikepung oleh pasukan ahzab dan banyak lagi sejarah kehidupan generasi
assabiqunal awwalun yang hari ini tergambar dalam realitas hidup mereka.
Beberapa analis pemerhati hadits-hadits fitnah menduga; bahwa merekalah
yang lebih layak untuk menyandang gelar kehormatan itu sesuai dengan beratnya
ujian keimanan yang mereka hadapi.
Merupakan sunnatullah bahwa musuh-musuh Islam dari bangsa barat memiliki
dendam dan kebencian kepada setiap muslim yang memegang teguh agama mereka.
Dalam hal ini, kelompok Mujahidin yang sangat komitmen menegakkan semua bentuk
syari’at Islam dalam masyarakatnya sangat wajar bila dibenci oleh bangsa Barat.
Termasuk sebagian kaum muslimin yang termakan oleh isu dan propaganda bangsa
barat tentang “kekejian dan kejahatan” Thaliban terhadap manusia.
Dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim disebutkan adanya empat konfrontasi
yang akan dipimpin oleh Imam Mahdi. Keempat perang tersebut akan diawali dengan
pembebasan jazirah Arab dari dominasi para Mulkan Jabbriyyan (raja-raja yang
memaksakan kehendak seraya mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya). Hadits tersebut
sebagai berikut:
تَغْزُونَ جَزِيرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ فَارِسَ
فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ
ثُمَّ تَغْزُونَ الرُّومَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الدَّجَّالَ
فَيَفْتَحُهُ اللَّهُ
“Kalian akan perangi jazirah Arab sehingga Allah menangkan kalian atasnya.
Kemudian (kalian perangi) Persia sehingga Allah menangkan kalian atasnya.
Kemudian kalian perangi Ruum sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian
kalian perangi Dajjal sehingga Allah menangkan kalian atasnya.” (HR Muslim
5161)
Arab Saudi merupakan wilayah terbesar dari jazirah (semenanjung) Arabia.
Kerajaan ini memiliki bendera yang tertera padanya kalimat Laa ilaha illAllah
Muhammadur Rasulullah lengkap dengan pedangnya. Namun semua orang tahu betapa
kezaliman banyak berlangsung di kerajaan tersebut. Misalnya berapa banyak TKW
Indonesia yang dilaporkan mengalami penganiayaan oleh para majikan Arabnya.
Kerajaan ini mensyaratkan jamaah haji seluruh dunia untuk divaksinasi
Meningitis terlebih dahulu, padahal ia mengandung zat dari hewan babi yang
najis. Arab Saudi membungkam para ulamanya yang menghidupkan kesadaran dan
semangat berjihad fi sabilillah kepada Israel.
Bahkan mencekal para ulamanya yang menunjukkan permusuhan kepada Amerika
dan Israel. Belum lagi para raja dan pengerannya mempertontonkan hedonisme gaya
hidup mewah cinta dunia yang sungguh mencerminkan ketidakpedulian dan empati
terhadap sebagian besar ummat Islam di berbagai negeri lainnya yang masih hidup
di bawah garis kemiskinan.
Di Mekkah pula, para penguasa Saudi mempersilakan perusahaan-perusahaan
donatur Zionis seperti Starbucks dan McD buka gerai dan banyak menarik
pelanggan. Bahkan Al-Walid, salah seorang kerabat istana Saudi, menguasai
banyak perusahaan yang banyak di antaranya menjadi donatur Zionis Israel. Namun
ketika Muslim Gaza dibantai Israel, Saudi (dan juga Mesir) bersikap adem-ayem,
bahkan merestui pembantaian ini karena mereka lebih bersahabat dengan pelayan
Zionis bernama Mahmud Abbas, ketimbang dengan HAMAS.”
Pantaslah bilamana Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam memprediksi
bahwa di antara langkah awal yang akan dikerjakan oleh Panglima Ummat Islam
Akhir Zaman -yakni Imam Mahdi- ialah mengakhiri kesombongan para Mulkan
Jabbriyyan di semenanjung Arabia. Proyek ini dalam bentuk perang terhadap
semenanjung Arabia. Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam bersabda:
“Kalian akan perangi jazirah Arab sehingga Allah menangkan kalian atasnya.” (HR
Muslim)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar