Selasa, 04 Juni 2013
In:
Sejarah Islam
SEJARAH ISLAM DI AMERIKA
Islam di Amerika Sebelum Columbus
Christopher Columbus menyebut Amerika sebagai 'The New World' ketika pertama
kali menginjakkan kakinya di benua itu pada 21 Oktober 1492. Namun, bagi umat
Islam di era keemasan, Amerika bukanlah sebuah 'Dunia Baru'. Sebab, 603 tahun
sebelum penjelajah Spanyol itu menemukan benua itu, para penjelajah Muslim dari
Afrika Barat telah membangun peradaban di Amerika.
Klaim sejarah Barat yang menyatakan Columbus sebagai penemu benua Amerika
akhirnya terpatahkan. Sederet sejarawan menemukan fakta bahwa para penjelajah
Muslim telah menginjakkan kaki dan menyebarkan Islam di benua itu lebih dari setengah
milenium sebelum Columbus. Secara historis umat Islam telah memberi kontribusi
dalam ilmu pengetahuan, seni, serta kemanusiaan di benua Amerika.
''Tak perlu diragukan lagi, secara historis kaum Muslimin telah memberi
pengaruh dalam evolusi masyarakat Amerika beberapa abad sebelum Christopher
Columbus menemukannya,'' tutur Fareed H Numan dalam American Muslim History A
Chronological Observation. Sejarah mencatat Muslim dari Afrika telah menjalin
hubungan dengan penduduk asli benua Amerika, jauh sebelum Columbus tiba.
Sejarawan Ivan Van Sertima dalam karyanya They Came Before Columbus membuktikan
adanya kontak antara Muslim Afrika dengan orang Amerika asli. Dalam karyanya
yang lain, African Presence in Early America, Van Sertima, menemukan fakta
bahwa para pedagang Muslim dari Arab juga sangat aktif berniaga dengan
masyarakat yang tinggal di Amerika.
Van Sertima juga menuturkan, saat menginjakkan kaki di benua Amerika, Columbus
pun mengungkapkan kekagumannya kepada orang Karibian yang sudah beragama Islam.
"Columbus juga tahun bahwa Muslim dari pantai Barat Afrika telah tinggal
lebih dulu di Karibia, Amerika Tengah, Selatan, dan Utara," papar Van
Sertima. Umat Islam yang awalnya berdagang telah membangun komunitas di wilayah
itu dengan menikahi penduduk asli.
Menurut Van Sertima, Columbus pun mengaku melihat sebuah masjid saat berlayar
melalui Gibara di Pantai Kuba. Selain itu, penjelajah berkebangsaan Spanyol itu
juga telah menyaksikan bangunan masjid berdiri megah di Kuba, Meksiko, Texas,
serta Nevada. Itulah bukti nyata bahwa Islam telah menyemai peradabannya di
benua Amerika jauh sebelum Barat tiba.
Fakta lainnya tentang kehadiran Islam di Amerika jauh sebelum Columbus datang
juga diungkapkan Dr Barry Fell, seorang arkeolog dan ahli bahasa dari Universitas
Harvard. Dalam karyanya berjudul Saga America, Fell menyebutkan bahwa umat
Islam tak hanya tiba sebelum Columbus di Amerika. Namun, umat Islam juga telah
membangun sebuah peradaban di benua itu.
Fell juga menemukan fakta yang sangat mengejutkan. Menurut dia, bahasa yang
digunakan orang Pima di Barat Daya dan bahasa Algonquina, perbendaharaan
katanya banyak yang berasal dari bahasa Arab. Arkeolog itu juga menemukan
tulisan tua Islami di beberapa tempat seperti di California.
Di Kabupaten Inyo, negara bagian California, Fell juga menemukan tulisan tua
lainnya yang berbunyi 'Yasus bin Maria' yang dalam bahasa Arab berarti
"Yesus, anak Maria". "Ini bukan frase Kristen,'' cetus Fell.
Faktanya, menurut dia, frase itu ditemukan dalam kitab suci Alquran. Tulisan
tua itu, papar dia, usianya lebih tua beberapa abad dari Amerika Serikat.
Arkeolog dan ahli bahasa itu juga menemukan teks, diagram, serta peta yang
dipahat di batu yang digunakan untuk kepentingan sekolah. Temuan itu bertarikh
antara tahun 700 hingga 800 M. Teks serta diagram itu berisi mata pelajaran
matematika, sejarah, geografi, astronomi, dan navigasi laut. Bahasa pengajaran
yang ditemukan itu menggunakan tulisan Arab Kufi dari Afrika Utara.
Sejarawan seni berkebangsaan Jerman, Alexander Von Wuthenau, juga menemukan
bukti dan fakta keberadaan Islam di Amerika pada tahun 800 M hingga 900 M.
Wuthenau menemukan ukiran kepala yang menggambarkan seperti bangsa Moor. Itu
berarti, Islam telah bersemi di Amerika sekitar separuh milenium sebelum
Columbus lahir.
Dia juga menemukan ukiran serupa bertarik 900 M hingga 1500 M. Artifak yang
ditemukan itu mirip foto orang tua yang biasa ditemui di Mesir. Youssef Mroueh
dalam tulisannya Muslim in The Americas Before Columbus memaparkan penuturan
Mahir Abdal-Razzaaq El, orang Amerika asli yang menganut agama Islam. Mahir
berasal dari suku Cherokee yang dikenal sebagai Eagle Sun Walker.
Mahir memaparkan, para penjelajah Muslim telah datang ke tahan kelahiran suku
Cherokee hampir lebih dari 1.000 tahun lalu. Yang lebih penting lagi dari
sekedar pengakuan itu, kehadiran Islam di Amerika, khususnya pada suku Cherokee
adalah dengan ditemukannya perundang-undangan, risalah dan resolusi yang
menunjukkan fakta bahwa umat Islam di benua itu begitu aktif.
Salah satu fakta yang membuktikan bahwa suku asli Amerika menganut Islam dapat
dilacak di Arsip Nasional atu Perpustakaan Kongres. Kesepakatan 1987 atau Treat
of 1987 mencantumkan bahwa orang Amerika asli menganut sistem Islam dalam
bidang perdagangan, kelautan, dan pemerintahan. Arsip negara bagian Carolina
menerapkan perundang-undangan seperti yang diterapkan bangsa Moor.
Menurut Youssef, pemimpin suku Cherokee pata tahun 1866 M adalah seorang pria
bernama Ramadhan Bin Wati. Pakaian yang biasa dikenakan suku itu hingga tahun
1832 M adalah busana Muslim. ''Di Amerika Utara sekurangnya terdapat 565 nama
suku, perkampungan, kota, dan pegunungan yang akar katanya berasal dari bahasa
Arab,'' papar Youssef.
Fakta-fakta itu membuktikan bahwa Islam telah hadir di tanah Amerika, ketika
kekhalifahan Islam menggenggam kejayaannya. Hingga kini, agama Islam kian
berkembang pesat di Amerika - apalagi setelah peristiwa 11 September.
Masyarakat Amerika kini semakin tertarik dan meyakini bahwa Islam adalah agama
yang paling benar.
Pengaruh Islam di Benua Amerika
Sekali-kali cobalah Anda membuka peta Amerika. Telitilah nama tempat yang ada
di Negeri Paman Sam itu. Sebagai umat Islam, pastilah Anda akan dibuat
terkejut.
Apa pasal? Ternyata begitu banyak nama tempat dan kota yang menggunakan
kata-kata yang berakar dan berasal dari bahasa umat Islam, yakni bahasa Arab.
Tak percaya? Cobalah wilayah Los Angeles. Di daerah itu ternyata terdapat
nama-nama kawasan yang berasal dari pengaruh umat Islam. Sebut saja, ada
kawasan bernama Alhambra. Bukankah Alhambra adalah nama istana yang dibangun
peradaban Islam di Cordoba?
Selain itu juga ada nama teluk yang dinamai El Morro serta Alamitos. Tak cuma
itu, ada pula nama tempat seperti; Andalusia, Attilla, Alla, Aladdin, Albany,
Alcazar, Alameda, Alomar, Almansor, Almar, Alva, Amber, Azure, dan La Habra.
Setelah itu, mari kita bergeser ke bagian tengah Amerika. Mulai dari selatan
hingga Illinois juga terdapat nama-nama kota yang bernuansa Islami seperti;
Albany, Andalusia, Attalla, Lebanon, dan Tullahoma. Malah, di negara bagian
Washington terdapat nama kota Salem.
Pengaruh Islam lainnya pada penamaan tempat atau wilayah di Amerika juga sangat
kental terasa pada penamaan Karibia (berasal dari bahasa Arab). Di kawasan
Amerika Tengah, misalnya, terdapat nama wilayah Jamaika dan Kuba. Muncul
pertanyaan, apakah nama Kuba itu berawal dan berakar dari kata Quba - masjid
pertama yang dibangun Rasulullah adalah Masjid Quba. Negara Kuba beribu kota La
Habana (Havana).
Di benua Amerika pun terdapat sederet nama pula yang berakar dari bahasa
Peradaban Islam seperti pulau Grenada, Barbados, Bahama, serta Nassau. Di
kawasan Amerika Selatan terdapat nama kota-kota Cordoba (di Argentina),
Alcantara (di Brazil), Bahia (di Brazil dan Argentina). Ada pula nama pegunungan
Absarooka yang terletak di pantai barat.
Menurut Dr A Zahoor, nama negara bagian seperti Alabama berasal dari kata Allah
bamya. Sedangkan Arkansas berasal dari kata Arkan-Sah. Sedangkan Tennesse dari
kata Tanasuh. Selain itu, ada pula nama tempat di Amerika yang menggunakan
nama-nama kota suci Islam, seperti Mecca di Indiana, Medina di Idaho, Medina di
New York, Medina dan Hazen di North Dakota, Medina di Ohio, Medina di
Tennessee, serta Medina di Texas. Begitulah peradaban Islam turut mewarnai di
benua Amerika.
Senin, 16 Juni 2008Fakta Eksistensi Islam di Amerika
T ahun 999 M: Sejarawan Muslim Abu Bakar Ibnu Umar Al-Guttiya mengisahkan pada
masa kekuasaan Khalifah Muslm Spanyol bernama Hisham II (976 M -1009 M),
seorang navigator Muslim bernama Ibnu Farrukh telah berlayar dari Kadesh pada
bulan Februari 999 M menuju Atlantik. Dia berlabuh di Gando atau Kepulauan
Canary Raya. Ibnu Farrukh mengunjungi Raja Guanariga. Sang penjelajah Muslim
itu memberi nama dua pulau yakni Capraria dan Pluitana. Ibnu Farrukh kembali ke
Spanyol pada Mei 999 M.
Tahun 1178 M: Sebuah dokumen Cina yang bernama Dokumen Sung mencatat perjalanan
pelaut Muslim ke sebuah wilayah bernama Mu-Lan-Pi (Amerika). Tahun 1310 M: Abu
Bakari seorang raja Muslim dari Kerajaan Mali melakukan serangkaian perjalanan
ke negara baru. Tahun 1312 M: Seorang Muslim dari Afrika (Mandiga) tiba di
Teluk Meksiko untuk mengeksplorasi Amerika menggunakan Sungai Mississipi
sebagai jalur utama perjalanannya.
Tahun 1530 M: Budak dari Afrika tiba di Amerika. Selama masa perbudakan lebih
dari 10 juta orang Afrika dijual ke Amerika. Kebanyakan budak itu berasal dari
Fulas, Fula Jallon, Fula Toro, dan Massiona - kawasan Asia Barat. 30 persen
dari jumlah budak dari Afrika itu beragama Islam.
Tahun 1539 M: Estevanico of Azamor, seorang Muslim dari Maroko, mendarat di
tanah Florida. Tak kurang dari dua negara bagian yakni Arizona dan New Mexico
berutang pada Muslim dari Maroko ini. Tahun 1732 M: Ayyub bin Sulaiman Jallon,
seorang budak Muslim di Maryland, dibebaskan oleh James Oglethorpe, pendiri
Georgia. Tahun 1790 M: Bangsa Moor dari Spanyol dilaporkan sudah tinggal di
South Carolina dan Florida.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar