Jumat, 17 Mei 2013
In:
Islamiyah
TAUBAT DAN ISTIGHFAR
1. Penyesalan adalah suatu taubat. (HR.
Abu Dawud dan Al Hakim).
2. Iblis berkata kepada Robbnya, "Dengan keagungan dan kebesaranMu, aku
tidak akan berhenti menyesatkan bani Adam selama mereka masih bernyawa."
Lalu Allah berfirman: "Dengan keagungan dan kebesaranKu, Aku tidak akan
berhenti mengampuni mereka selama mereka beristighfar". (HR. Ahmad).
3. Semua anak Adam pembuat kesalahan, dan sebaik-baik pembuat kesalahan ialah
mereka yang bertaubat. (HR. Addarami).
4. Sesungguhnya Allah menerima taubat
hambaNya selama nyawa belum sampai ke tenggorokan. (HR. Ahmad)
5. Sesungguhnya Allah merentangkan tanganNya pada malam hari memberi kesempatan
taubat bagi pelaku kesalahan pada siang hari dan merentangkan tanganNya pada
siang hari memberi kesempatan taubat bagi pelaku kesalahan pada malam hari,
sampai kelak matahari terbit dari Barat (hari kiamat). (HR. Muslim)
6. Sesungguhnya Allah menyukai seorang hamba mukmin yang terjerumus dosa tetapi
bertaubat. (HR. Ahmad)
7. Apabila kamu melakukan dosa maka lakukanlah pula taubat. Apabila (dosa itu)
dirahasiakan maka taubatnya juga dirahasiakan dan apabila dosa itu
terang-terangan maka taubatnya pun terang-terangan pula. (HR. Ad-Dailami)
8. Tiada sesuatu yang lebih disukai Allah daripada seorang pemuda yang
bertaubat. (HR. Ad-Dailami)
9. Orang yang bertaubat dari dosanya seperti orang yang tidak menyandang dosa.
(HR. Ath-Thabrani)
10. Tidak menjadi dosa besar sebuah dosa bila disertai dengan istighfar dan
bukan dosa kecil lagi suatu perbuatan bila dilakukan terus menerus. (HR.
Ath-Thabrani)
Penjelasan:
11. Puncak istighfar ialah ucapan seorang hamba:
"Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tiada
Tuhan kecuali Engkau. Engkau Penciptaku dan aku hambaMu yang tetap dalam
kesetiaan dan janjiku sepanjang kemampuanku. Aku kembali kepada-Mu dengan
kenikmatan dan kembali kepada-Mu dengan dosaku. Maka ampunilah aku.
Sesungguhnya tiada pengampun dosa-dosa kecuali Engkau."
Rasulullah bersabda: "Barangsiapa mengucapkan doa itu dengan penuh
keyakinan pada siang hari dan ternyata wafat pada hari itu sebelum senja maka
dia tergolong penghuni surga. Barangsiapa mengucapkannya pada malam hari dengan
penuh keyakinan dan wafat sebelum subuh maka dia tergolong penghuni surga
pula." (HR. Bukhari)
12. Sesungguhnya Allah menurunkan kepadaku dua keselamatan bagi umatku. Allah
sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada diantara mereka dan
Allah tidak akan mengazab mereka sedang (mereka) beristighfar (minta ampun),
bila aku (Nabi Saw) pergi (tiada) maka aku tinggalkan bagimu istighfar sampai
hari kiamat. (HR. Tirmidzi)
13. Seusai shalat (fardhu) Rasulullah Saw beristighfar kepada Allah tiga kali,
lalu berkata:
"Ya Allah, Engkau maha pemberi
ketentraman dan perdamaian. Dari Engkau lah datangnya ketentraman dan
perdamaian, wahai Tuhan yang maha memiliki keagungan dan kemuliaan." (HR.
Muslim)
14. Seorang yang berbuat dosa lalu membersihkan diri (wudhu atau mandi),
kemudian ia shalat dan memohon pengampunan Allah maka Allah akan mengampuni
dosanya. Setelah berkata demikian Rasulullah mengucapkan firman Allah surat Ali
Imran ayat 135: "Dan orang-orang yang apabila melakukan perbuatan keji
atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun atas
dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa-dosa selain dari
Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan keji mereka itu sedang mereka
mengetahui." (HR. Bukhari dan Muslim)
15. Barangsiapa memperbanyak istighfar maka Allah akan membebaskannya dari
kedukaan dan memberinya jalan ke luar bagi kesempitannya dan memberinya rezeki
dari arah yang tidak diduga-duganya. (HR. Abu Dawud)
16. Apabila kamu tidak pernah berbuat dosa maka Allah Tabaroka Wata'ala akan
menciptakan makhluk lain yang berbuat dosa kemudian Allah mengampuni mereka.
(HR. Muslim).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar