Minggu, 12 Mei 2013
In:
Islamiyah
KEBENARAN TENTANG DAHSYATNYA NERAKA
Jika seorang hamba bertambah
pengetahuannya terhadap neraka pasti meningkat rasa takutnya terhadap neraka.
Jika rasa takut ini meningkat, maka harus bertambah kesalehan dan perhatiannya
terhadap waktunya. Karena kerugian di akhirat adalah sebesar-besar kerugian
sehingga ia menangis sampai air matanya menggenang laksana sungai.Rasulullah
SAW Bersabda, "Sesungguhnya penduduk neraka akan menangis sehingga
seandainya kapal berlayar di atas air matanya maka ia akan berjalan. Mereka
menangis darah sebagai pengganti air mata." (HR. al-Hakim, beliau berkata:
shahihul Isnad)
Penyesalan di akhirat adalah penyesalan yang tiada terkira. Sampai-sampai
digambarkan, mereka menggigit tangannya sendiri sebagai bentuk penyesalan dan
kerugian. Berangan-angan kalau saja ia dikembalikan lagi ke dunia maka ia akan
menjadi orang beriman yang baik. Namun penyesalan itu tak lagi ada gunanya.
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ
مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا
"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang lalim menggigit dua
tangannya, seraya berkata: Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama
Rasul"." (QS. Al-Furqan: 27)
وَلَوْ تَرَى إِذْ وُقِفُوا عَلَى النَّارِ فَقَالُوا يَا لَيْتَنَا نُرَدُّ
وَلَا نُكَذِّبَ بِآيَاتِ رَبِّنَا وَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
"Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka,
lalu mereka berkata: "Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak
mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta kami akan menjadi orang-orang yang
beriman." (QS. Al-An'am: 27)
Ayat-ayat lain yang mengabarkan penyesalan mereka dan harapan dikembalikan
ke dunia supaya bisa beramal shalih dan meninggalkan kekafiran dan
kemaksiatan-kemaksiatan masih banyak. Karenanya saat masih ada kesempatan, mari
kita manfaatkan hidup ini untuk beriman dan bertakwa yang sesungguhnya, lalu
memperkaya diri dengan amal-amal shalih.
Sesungguhnya panasnya api neraka Jahannam tidak tertandingi. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengabarkan, panasnya lebih dari 70 kali dari
panasnya api dunia yang paling panas.
Satu contoh permisalah yang tak mungkin bisa menyamai dengan neraka. Seandainya
kita dipaksa meminum secangkir kopi atau teh yang sedang mendidih dengan
segera, apa yang akan terjadi? Lidah dan mulut kita akan melepuh, dan boleh
jadi usus kita juga akan meradang dan putus. Lalu bagaimana kalau yang
diminumkan adalah air neraka yang sedang mendidih dan memiliki panas yang tak
terhingga.
“Orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih
sehingga memotong-motong ususnya?” Coba bayangkan keadaan ahli neraka yang
dijelaskan ayat ini! karenanya benar-lah sabda Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, “Kalau kalian tahu apa yang aku ketahui, pasti kalian akan sedikit
tertawa dan banyak menangis.” Masalahnya, kita tidak mengetahui sebagaimana
yang diketahui oleh beliau shallallahu 'alaihi wasallam.
Allah Subhanahu wa Ta'ala menggambarkan tentang tikar dan selimut ahli
neraka,
لَهُمْ مِنْ جَهَنَّمَ مِهَادٌ وَمِنْ فَوْقِهِمْ غَوَاشٍ
“Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada
selimut (api neraka).” (QS. Al-A’raf: 41) dari bawah penghuni neraka ada tikar
yang terbuat dari api neraka, sedangkan dari atasnya mereka diselimuti dengan
selimut dari neraka juga. Dari sini, dapat kita padukan dengan ayat-ayat yang
lain, bahwa para penghuni neraka akan dipakaikan baju dari aspal neraka yang
lalu dibakar, tikar dari neraka, selimut dari neraka, dan juga cambuk (martil)
dari besi.
Pada ayat lain, Allah Ta’ala menyebutkan tentang angan-angan para penghuni
neraka, yaitu kematian. Mereka ingin sekali mati sehingga tidak merasakan adzab
neraka yang maha dashsyat. Hal ini sebanding dengan angan-angan mereka di
dunia, yaitu mereka berangan dan berhayal dapat hidup seribu tahun atau lebih.
Mereka sangat cinta kepada kehidupan dunia. Sedangkan di akhriat mereka
sangat-sangat berharap bisa mati. Kita berlindung kepada Allah dari menjadi
bagian orang-orang kafir.
وَالَّذِينَ كَفَرُوا لَهُمْ نَارُ جَهَنَّمَ لَا يُقْضَى عَلَيْهِمْ
فَيَمُوتُوا وَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمْ مِنْ عَذَابِهَا
“Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahanam. Mereka tidak dibinasakan
sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka adzabnya.” (QS.
Faathir: 36) Yakni, dia tidak mati dan tidak akan diringankan adzabnya. Berbeda
dengan siksa manusia di dunia, berapa tahun dan seberapa hebat mereka menyiksa
sesama manusia? Penyiksanya bisa bertaham menyiksa paling hanya satu atau dua
jam secara berturut-turut lalu istirahat. Pun dia masih butuh makan, minum,
buang air dan kebutuhan lainnya sehingga siksa akan berkurang atau dihentikan
sementara. Dan ujung dari siksaannya adalah kematian. Sedangkan di neraka,
adzab tidak akan dihentikan barang sejenak, karena yang menyiksa adalah para
malaikat yang sudah Allah bekali dengan kekuatan luar bisa dan sangat
menyeramkan. Mereka tidak mengenal lelah atau capek sehingga tidak ada
istirahat dari siksa bagi penghuni neraka. Setiap detik, setiap menit dan
setiap jam penghuni neraka disiksa tanpa henti dan mereka tidak bisa mati.
“Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang
lain, supaya mereka merasakan adzab.” (QS. Al-Nisa’: 56)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar