Minggu, 12 Mei 2013
In:
Islamiyah
HARI KIAMAT~ KAPAN TERJADINYA ??
Hari kiamat pasti terjadi dan setiap orang yang beriman semestinya
mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Betapa tidak, dalam banyak ayat
al-Qur’an Allah secara jelas dan detail menggambarkan keadaan, kedasyatan
dan kengerian hari pembalasan ini, juga kegembiraan dan keberuntungan yang
diraih oleh orang-orang yang beriman dan taat kepada Allah , serta penderitaan,
kerugian dan kehinaan yang dialami oleh orang-orang yang durhaka kepada-Nya .
Bahkan beberapa surat dalam al-Qur’an menggambarkan keadaan hari kiamat dengan
sangat gambalang, sehingga orang beriman yang membaca dan menghayatinya merasa
seolah-olah dia menyaksikan langsung peristiwa tersebut dengan kedua matanya.
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang ingin melihat (keadaan) hari
kiamat seolah-olah dia melihat (langsung dengan) matanya maka hendaknya dia
membaca (surat) at-Takwir, al-Infithar dan al-Insyiqaq”[1].
Peringatan Allah dalam ayat-ayat tersebut seharusnya cukup untuk
menjadikan hati orang-orang yang beriman merasa takut dan segera mempersiapkan
diri untuk menghadapi hari yang pasti terjadinya itu, karena bukankah keimanan
dan keyakinan mereka terhadap adanya hari kebangkitan dan pembalasan amal
perbuatan manusia menjadikan mereka takut melakukan perbutan buruk yang akan
menjadikan mereka mendapat kehinaan dan kesengsaraan pada hari itu? Allah
berfirman:
{أَلا
يَظُنُّ أُولَئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ. لِيَوْمٍ عَظِيمٍ. يَوْمَ يَقُومُ
النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ}
“Tidakkah mereka itu yakin, bahwa
sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, pada suatu hari yang (kedsyatannya) besar,
(yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Rabb semesta alam (untuk
mempertanggung jawabkan perbuatan mereka)” (QS al-Muthaffifiin: 4-6).
Oleh karena itu, peringatan dan ancaman Allah dalam al-Qur’an hanyalah
akan bermanfaat dan memberikan kebaikan bagi orang-orang yang hatinya hidup,
beriman kepada Allah dan takut terhadap azab-Nya. Allah berfirman:
{إِنْ هُوَ
إِلا ذِكْرٌ وَقُرْآنٌ مُبِينٌ. لِيُنْذِرَ مَنْ كَانَ حَيًّا وَيَحِقَّ الْقَوْلُ
عَلَى الْكَافِرِينَ}
“al-Qur’an itu tidak lain hanyalah pelajaran
dan kitab yang memberi penerangan, supaya dia (Muhammad) memberi peringatan
kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan azab)
terhadap orang-orang kafir” (QS Yaasiin: 69-70).
Dalam ayat lain, Allah juga berfirman:
{فَذَكِّرْ
بِالْقُرْآنِ مَنْ يَخَافُ وَعِيدِ }
“Maka berilah peringatan dengan
al-Qur’an kepada orang yang takut kepada ancaman-Ku” (QS Qaaf: 45).
Adapun orang-kafir dan munafik, maka peringatan dan ancaman dalam al-Qur’an
tidak bermanfaat bagi mereka, karena hati mereka tidak mengimaninya. Allah
berfirman:
{إِنَّ
الَّذِينَ كَفَرُوا سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ
لا يُؤْمِنُونَ}
“Sesungguhnya orang-orang kafir,
sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan,
mereka tidak juga akan beriman” (QS al-Baqarah: 6).
Juga firman-Nya tentang orang-orang munafik:
{وَلَوْ
عَلِمَ اللَّهُ فِيهِمْ خَيْرًا لأسْمَعَهُمْ وَلَوْ أَسْمَعَهُمْ لَتَوَلَّوْا
وَهُمْ مُعْرِضُونَ}
“Kalau kiranya Allah mengetahui
kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah menjadikan mereka mau mendengar
(peringatan Allah dalam al-Qur’an). Dan jikalau Allah menjadikan mereka
dapat mendengar, niscaya mereka pasti berpaling juga, sedang mereka memalingkan
diri (dari apa yang mereka dengar itu)” (QS al-Anfaal: 23).
Waktu terjadinya hari kiamat sudah dekat
Dalil-dalil dari al-Qur-an dan hadits Rasulullah menunjukkan bahwa waktu
terjadinya hari kiamat sudah dekat. Allah berfirman:
{اقْتَرَبَتِ
السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ}
“Telah dekat (waktu terjadinya) hari
kiamat dan telah terbelah bulan” (QS al-Qamar: 1).
Dalam ayat lain, Dia berfirman:
{إِنَّهُمْ
يَرَوْنَهُ بَعِيدًا وَنَرَاهُ قَرِيبًا}
“Sesungguhnya mereka memandang hari
kiamat itu jauh (tidak akan terjadi). Sedangkan Kami memandangnya dekat (waktu
terjadinya)” (QS al-Ma’aarij: 6-7).
Imam Ibnu Katsir berkata: “Artinya (ayat di atas): orang-orang yang beriman
meyakini wktu terjadinya hari kiamat dekat, meskipun kepastian waktunya tidak
ada yang mengetahuinya kecuali Allah , akan tetapi segala sesuatu yang akan
datang maka itu dekat dan pasti terjadi”[2].
Dalam hadits yang shahih Rasulullah bersabda: “Aku diutus dan (waktu
terjadinya) hari kiamat seperti (jarak antara) dua jari ini”, lalu beliau
menggandengkan antara jari telunjuk dan jari tengah beliau ”[3].
Dalil-dali di atas menunjukkan bahwa waktu terjadinya hari kiamat sudah dekat,
dengan bukti terlihatnya banyak tanda-tanda hari kiamat yang diberitakan dalam
beberapa ayat al-Qur-an dan hadits Rasulullah [4], seperti munculnya berbagai macam
fitnah, sering terjadi gempa bumi, banyak tersebar perbuatan maksiat; zina,
riba dan minuman keras, serta tersebar luasnya kebodohan terhadap agama Islam.
{يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ
لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ}
“Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS Al Hasyr:18).
Beliau berkata: “Senantiasa tuhanmu (Allah ) mendekatkan (waktu terjadinya)
hari kiamat, sampai-sampai Dia menjadikannya seperti besok”[6].
Bahkan untuk masing-masing orang yang hidup di dunia, hari kiamat baginya
sangat dekat dan bisa terjadi pada dirinya kapan saja, yaitu ketika kematian
datang menjemputnya. Inilah yang disitilahkan oleh para ulama dengan “al-Qiyaamatush
shugra” (hari
kiamat yang kecil). Salah seorang ulama salaf berkata: “Barngsiapa yang
meninggal dunia maka sungguh telah terjadi hari kiamat padanya”[7].
Kapankah waktu terjadinya?
Allah berfirman:
{إِنَّ
اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنزلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي
الأرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ
بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ}
“Sesungguhnya Allah, hanya pada
sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat, Dia-lah Yang menurunkan
hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat
mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada
seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Teliti” (QS Luqmaan: 34).
Inilah Mafaatiihul gaib (kunci/perbendaharaan
perkara-perkara yang gaib) yang tidak ada satupun yang mengetahuinya kecuali
Allah semata. Rasulullah bersabda: “Kunci/perbendaharaan
perkara-perkara yang gaib ada lima, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah;
tidak ada yang mengetahui apa (yang terjadi) esok hari kecuali Allah, tidak ada
yang mengetahui kandungan (dalam) rahim sebelum sempurna kecuali Allah, tidak
ada seorangpun yang mengetahui kapan turunnya hujan kecuali Allah, tidak ada
seorangpun yang mengetahui di mana tempat dia mati, dan tidak ada yang
mengetahui (kapan) terjadinya hari kiamat kecuali Allah”[8].
Oleh karena itu, dalam hadits yang shahih, ketika Rasulullah ditanya oleh
malaikat Jibril tentang kapan terjadinya hari kiamat, maka Rasulullah
bersabda: “Tidakah yang ditanya (Rasulullah ) lebih mengetahui dari pada
yang bertanya (malaikat Jibril )”[9].
Kalau dua makhluk yang paling mulia ini, pimpinan para Rasul (Nabi
Muhammad ) dan pimpinan para malaikat (jibril ) tidak mengetahui kapan
terjadinya hari kiamat, maka apakah mungkin selain mereka berdua ada yang
mengetahuinya?
Allah berfirman:
{يَسْأَلُونَكَ
عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي لا
يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلا هُوَ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ لا
تَأْتِيكُمْ إِلا بَغْتَةً يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا قُلْ إِنَّمَا
عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ}
“Mereka menanyakan kepadamu tentang
hari kiamat: “Bilakah terjadinya?”. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan
tentang kiamat itu hanyalah ada pada Rabbku (Allah ); tidak seorangpun yang
dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat
(huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan
datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”. Mereka bertanya kepadamu
seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah:”Sesungguhnya
pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Rabb, tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui” (QS al-A’raaf: 187).
Oleh karena itu, mengaku mengetahui perkara gaib yang tidak diketahui oleh
selain Allah , apalagi tentang waktu terjadinya hari kiamat, termasuk kekafiran
yang bisa menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam[10], na’uudzu billahi min
dzaalik.
Hikmah dirahasiakannya waktu terjadinya hari kiamat
Allah berfirman:
{يَسْأَلُونَكَ
عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا. فِيمَ أَنْتَ مِنْ ذِكْرَاهَا. إِلَى
رَبِّكَ مُنْتَهَاهَا}
“(Orang-orang kafir) bertanya
kepadamu (wahai Rasulullah) tentang hari kiamat, kapankah terjadinya? Apa
(manfaatnya) bagimu dengan menyebutkan/mengetahui (waktu)nya? Kepada Rabb-mulah (Allah ) dikembalikan
(pengetahuan tentang waktu terjadi)nya” (QS an-Naazi’aat: 42-44).
Syaikh Abdur Rahman as-Sa’di menjelaskan hikmah ini di sela-sela penjelasan
beliau tentang makna ayat di atas, beliau berkata: “Arti ayat di atas: apakah
faidahnya bagimu dan bagi mereka dengan menyebutkan dan mengetahui waktu
terjadinya hari kiamat? Maka tidak ada hasil (manfaat) dengan mengetahui hal
tersebut. Maka dari itu, dikarenakan tidak ada kebaikan (manfaat) dengan
manusia mengetahui (waktu terjadinya) hari kiamat, baik itu kebaikan untuk
urusan agama maupun urusan dunia, bahkan kebaikan (bagi mereka justru) dengan
dirahasiakannya hal tersebut, sehingga Allah merahasiakan pengetahuan tentang
hal itu dari semua makhluk-Nya dan mengkhuskannya pada diri-Nya sendiri”[11].
Maka jelaslah bahwa dengan dirahasiakannya waktu terjadinya hari kiamat bagi
manusia, hal itu justru akan mendatangkan kebaikan bagi mereka, baik dalam
urusan dunia maupun agama, yaitu agar mereka selalu mempersiapkan diri
menghadapinya, dengan memperbanyak amal shaleh, menjauhi perbuatan maksiat dan
selalu mengoreksi diri untuk persiapan menghadap Allah di hari pembalasan
kelak.
Makna inilah yang diisyaratkan dalam sabda Rasulullah ketika beliau
ditanya oleh seorang shahabat : “Kapankah hari kiamat (wahai Rasululah)?”.
Rasulullah menjawab: “Apa yang telah kamu persiapkan untuk
(mengahadapi)nya?”.
Dalam hadits ini Rasulullah membimbing umatnya untuk tidak perlu
mencaritau tentang kapan terjadinya hari kiamat, tapi yang terpenting bagi
mereka adalah segera mempersiapkan diri untuk menghadapinya dan
mempertanggungjawabkan perbuatan mereka di hadapan Allah [12]. Allah berfirman:
{يَوْمَئِذٍ
تُعْرَضُونَ لا تَخْفَى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ}
“Pada hari itu kamu dihadapkan
(kepada Allah), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi-Nya)”
(QS Al Haaqqah:18).
Penutup
Hari kiamat sudah dekat meskipun tidak ada yang mengetahui kapan terjadinya
kecuali Allah . Maka orang-orang yang beriman, merekalah orang-orang yang akan
mempersiapkan diri untuk menghadapinya dan hanya merekalah yang dapat mengambil
manfaat dan peringatan akan dahsyatnya hari pembalasan tersebut. Allah
berfirman:
{إِنَّمَا
أَنْتَ مُنْذِرُ مَنْ يَخْشَاهَا}
“Sesungguhnya kamu hanyalah memberi peringatan bagi
siapa yang takut kepadanya (dahsyatnya hari kiamat). Pada hari mereka melihat
hari kiamat itu, mereka seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan
(sebentar saja) di waktu sore atau pagi” (QS an-Naazi’aat: 45-46).
Akhirnya, kami menutup tulisan ini dengan doa dari Rasulullah [13] untuk kebaikan agama, dunia dan
akhirat kita:
Ya Allah, perbaikilah agamaku yang merupakan penentu (kebaikan) semua
urusanku,
dan perbaikilah (urusan) duniaku yang merupakan tempat hidupku,
serta perbaikilah akhiratku yang merupakan tempat kembaliku (selamanya),
jadikanlah (masa) hidupku sebagai penambah kebaikan bagiku,
dan (jadikanlah) kematianku sebagai penghalang bagiku dari semua keburukan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar