Minggu, 12 Mei 2013
In:
Islamiyah
ADA APA DI ALAM BARZAH ?
Alam Barzakh dinamakan dengan alam
kubur adalah karena keadaan yang umum terjadi. Karena pada umumnya jika manusia
meninggal dunia, dia dikubur dalam tanah. Namun, bukan berarti
orang yang tidak dikubur terlepas dari peristiwa-peristiwa alam barzakh.
Seperti orang yang dimakan binatang buas, tenggelam di lautan, dibakar ataupun
terbakar. Sebab Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Seperti yang diceritakan
Rasulullâh n dalam sabdanya:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللَّهِ nقَالَ قَالَ رَجُلٌ لَمْ يَعْمَلْ
خَيْرًا قَطُّ فَإِذَا مَاتَ فَحَرِّقُوْهُ وَاذْرُوْا نِصْفَهُ فِي الْبَرِّ
وَنِصْفَهُ فِي الْبَحْرِ فَوَاللَّهِ لَئِنْ قَدَرَ اللَّهُ عَلَيْهِ
لَيُعَذِّبَنَّهُ عَذَابًا لاَ يُعَذِّبُهُ أَحَدًا مِنْ الْعَالَمِيْنَ فَأَمَرَ
اللَّهُ الْبَحْرَ فَجَمَعَ مَا فِيهِ وَأَمَرَ الْبَرَّ فَجَمَعَ مَا فِيهِ ثُمَّ
قَالَ لِمَ فَعَلْتَ قَالَ مِنْ خَشْيَتِكَ وَأَنْتَ أَعْلَمُ فَغَفَرَ لَهُ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, "Seorang yang tidak pernah beramal baik sedikit pun
berkata kepada keluarganya: apabila ia meninggal maka bakarlah dia, lalu tumbuk
tulangnya sehalus-halusnya. Kemudian sebarkan saat angin kencang bertiup,
sebagian di daratan dan sebagian lagi di lautan. Lalu ia berkata, ‘Demi Allah,
jika Allah mampu untuk menghidupkannya, tentu Allah akan mengazabnya dengan
azab yang tidak diazab dengannya seorang pun dari penduduk alam. Maka Allah
memerintahkan lautan dan daratan untuk mengumpulkan debunya yang terdapat
dalamnya. Maka tiba-tiba ia berdiri tegak. Lalu Allah bertanya kepadanya, “Apa
yang mendorongnya untuk melakukan hal tersebut? [ Shahih al-Bukhari no.7067 dan
Shahih Muslim: no. 7157 ]
Dari
kisah di atas dapat kita lihat bagaimana seseorang tersebut berusaha untuk lari
dari azab Allah Azza wa Jalla dengan cara yang menurut akal pikirannya dapat
membuatnya lolos dan lepas dari azab Allah Azza wa Jalla. Tetapi hal tersebut
tidak dapat melemahkan kekuasaan Allah Azza wa Jalla . Bila seandainya ada
seseorang mau melakukan tipuan terhadap Allah Azza wa Jalla agar ia terlepas
dari azab kubur, sesungguhnya kekuasan Allah Azza wa Jalla jauh lebih kuat
daripada tipuannya. Pada hakikatnya yang ditipu adalah dirinya sendiri.
Jika seorang Muslim mau merenung sejenak bagaimana keadaan dan kondisi
kehidupannya nanti di alam kubur. Niscaya ia akan menjauhi perbuatan maksiat
dan dosa. Bayangkan, bagaimana keadaan kita ketika berada dalam sebuah lubang
yang sempit lagi gelap, serta tidak ada cahaya sedikit pun. Betapa mencekam
suasana gelap itu dan menimbulkan rasa takut yang dalam, napas terasa sesak,
semakin lama semakin sulit untuk bernapas, rasa haus, lapar, panas, mau
berteriak tidak seorang pun yang mendengar.
Akan tetapi alam kubur jauh berbeda dari semua itu. Tidak hanya sebatas apa
yang tergambar ketika kita berada dalam sebuah lubang sempit dan gelap. Suasana
di sana akan ditentukan oleh amalan kita sewaktu di dunia. Orang yang beramal
shaleh waktu di dunia, ia akan lulus dalam menjawab pertanyaan malaikat. Tidur
di atas hamparan tikar dari surga, ditemani oleh orang berbau wangi dan
berwajah tampan. Kemudian senantiasa mencium bau harum hembusan angin surga.
Adapun orang yang ketika hidup di dunia bergelimang dosa dan maksiat, apalagi
melakukan perbuatan syirik. Ia tidak akan bisa menjawab pertanyaan malaikat.
Tidur di atas hamparan tikar dari api neraka, di temani oleh orang berbau busuk
dan berwajah buruk. Kemudian ia senantiasa mencium bau busuk hembusan panas api
neraka. Bahkan setiap manusia akan diperlihatkan tempat tinggalnya saat di alam
kubur pada waktu pagi dan sore. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya:
«إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا مَاتَ عُرِضَ عَلَيْهِ مَقْعَدُهُ بِالْغَدَاةِ
وَالْعَشِىِّ إِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَمِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَإِنْ
كَانَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَمِنْ أَهْلِ النَّارِ يُقَالُ هَذَا مَقْعَدُكَ
حَتَّى يَبْعَثَكَ اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ »
Apabila
seseorang telah mati, akan diperlihatkan kepadanya tempat tinggalnya pada waktu
pagi dan sore. Jika ia termasuk penghuni surga, maka diperlihatkan tempatnya di
surga. Dan jika ia dari penghuni neraka maka diperlihatkan tempatnya di neraka.
Kemudian dikatakan kepadanya, “Inilah tempatmu yang akan engkau tempati pada
hari kiamat”. [HR Muslim no. 5110, Ahmad no. 5656, Mâlik no. 502]
Dan bila seorang kafir, ia berpindah dari dunia dan menuju ke alam akhirat. Dan
para malaikat turun dari langit menuju kepadanya dengan wajah yang hitam.
Mereka membawa kain ketan yang kasar, mereka duduk dengan jarak dari mayat
sejauh mata memandang. Kemudian datanglah malaikat Maut duduk di dekat
kepalanya. Ia berkata, ‘Wahai jiwa yang kotor, keluarlah menuju kemurkaan
Allah. Selanjutnya, ruhnya pun menyebar ke seluruh tubuhnya dan malaikat Maut
mencabut ruhnya dengan kuat seperti mencaput sisir besi dari ijuk yang basah.
Bila ruh itu telah diambil, malaikat itu tidak membiarkannya sekejab mata di
tangannya, sampai para malikat (ruh) meletakkannya pada kain ketan yang kasar
tersebut. Kemudian ia mengeluarkan bau yang paling busuk di muka bumi.
Selanjutnya para malaikat membawa naik ruh tersebut. Tiada malaikat yang mereka
lewati kecuali mereka mengatakan, ‘Bau apa yang sangat keji ini?’ ia dipanggil
dengan namanya yang paling jelek waktu di dunia. Sehingga arwahnya sampai pada
langit dunia dan malaikat meminta pintunya dibuka, akan tetapi tidak diizinkan.
Kemudian Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman Allah
لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّىٰ
يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ :
Tidak dibukakan untuk mereka pintu langit, dan mereka tidak akan masuk surga
sampai onta masuk ke dalam lubang penjahit". [al-A`râf/7:40]
Setelah itu Allah Azza wa Jalla berkata, "Tulislah catatan amalnya di
Sijjîn pada lapisan bumi yang paling bawah". Dan ruhnya dilemparkan
jauh-jauh. Kemudian Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat:
وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ
الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ
Barangsiapa yang berbuat syirik kepada Allah, maka seolah-olah ia telah
terjatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan oleh angin ke
tempat yang jauh [al-Hajj/22:31]
Setelah itu ruhnya dikembalikan ke jasadnya, dan datang kepadanya dua orang
malaikat yang menyuruhnya duduk. Kedua malaikat itu bertanya, ‘Siapa Rabbmu? ia
menjawab, ‘Ha ha, aku tidak tahu’. Mereka bertanya lagi, ‘Siapakah orang yang
diutus kepadamu ini?’ Ia menjawab, ‘Ha ha, aku tidak tahu’. Maka seseorang
menyeru dari langit, ‘Sungguh ia telah berdusta’. Bentangkan tikar untuknya
dari api neraka dan bukakan salah satu pinti neraka untuknya. Maka datanglah
kepadanya angin panas neraka. Lalu kuburnya disempitkan sehingga tulang-tulang
rusuknya saling berdempet. Kemudian datang kepadanya seorang yang bewajah
jelek, berpakaian jelek dan berbau busuk. Orang itu berkata, ‘Berbahagialah
dengan apa yang menyakitimu, inilah hari yang dijanjikan padamu. Lalu ia
(mayat) bertanya, ‘Siapa engkau yang berwajah jelek?’ Ia menjawab, Aku adalah
amalanmu yang keji’. Lalu mayat itu mengatakan, ,Rabb ku janganlah engkau
datangkan Kiamat" [ HR. Ahmad ]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar