Senin, 27 Mei 2013
In:
Islamiyah
KISAH YA'JUJ DAN MA'JUJ
Saat menjelang wafat,
Nabi Nuh a.s memanggil anak-anaknya untuk menghadap beliau. Maka Sam a.s segera
datang menemuinya, namun kedua saudaranya tidak muncul yaitu Ham dan
Yafits. Akibat dari ketidakpatuhan Ham dan Yafits, Allah kemudian menurunkan
ganjaran kepada mereka. Yafits yang tidak datang karena lebih memilih berdua
dengan istrinya (berhubungan suami istri) kemudian melahirkan anak bernama
Sannaf. Kelak kemudian Sannaf menurunkan anak yang ganjil. Ketika dilahirkan,
keluar sekaligus anak-anak dalam wujud kurang sempurna. Selain itu ukuran besar
dan bobot masing-masing juga berbeda, ada yang fisiknya besar sedangkan lainnya
kecil. Untuk selanjutnya yang besar kemudian terus tumbuh hingga melebihi
ukuran normal (raksasa), sebaliknya yang bertubuh kecil terus kecil seperti
liliput. Mereka kemudian dikenal sebagai Ya’juj dan Ma’juj.
Selain wujudnya yang ganjil, Ya’juj dan Ma’juj
mempunyai nafsu makan yang melebihi normal. Padahal bilamana mereka makan
tumbuhan tertentu maka tumbuhan itu akan berhenti tumbuh sampai kemudian mati.
Demikian pula bila minum air dari suatu tempat maka airnya tidak akan bertambah
lagi. Sehingga banyak sumber-sumber air dan sungai menjadi kering karenanya.
Masyarakat di sekitar mereka pun harus menanggung dampaknya yaitu krisis pangan
dan air.
Karena interaksi sosial yang tidak kondusif akibat
masalah yang dibawa oleh Ya’juj dan Ma’juj ini maka mereka kemudian cenderung
mengisolasi diri di suatu celah gunung di tengah-tengah komunitas induk
bangsa-bangsa keturunan Yafits lainnya, yang antara lain meliputi bangsa:
Armenia, Rusia/Slavia, Romawi dan Turk di wilayah-wilayah luas seputar Laut
Hitam. Namun bilamana mereka membutuhkan makan dan minum, akan keluar secara
serentak bersama-sama ke daerah-daerah sekitarnya yang masih belum tersentuh
oleh mereka sebelumnya. Karena kondisi fisiknya, mereka mampu menempuh
perjalanan jauh dalam waktu relatif lebih pendek dibandingkan oleh manusia
normal. Bagi golongan raksasa karena mereka mampu melangkah dengan jangkauan
lebar sedangkan golongan liliput adalah karena sedemikian ringan bobotnya
terhadap gravitasi bumi sehingga bila berjalan sangat cepat seperti meluncur
bersama angin.
Pada puncak keresahan masyarakat pada masa itu,
Allah SWT kemudian mengutus salah satu hambaNya yang berkulit kehitaman (tetapi
bukan termasuk ras negro) dengan dua benjolan kecil (tidak bertulang tanduk) di
kedua sisi keningnya yang sebenarnya lebih sering tak tampak karena tertutupi
oleh surbannya yaitu Dzul Qarnain untuk menghadang laju Ya’juj dan Ma’juj yang
telah menimbulkan kerusakan alam yang akan terus bertambah luas.
"Berilah Aku potongan-potongan besi,"
hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua puncak gunung itu,
berkatalah dzulqarnain,"Tiuplah (api itu)," Hingga apabila besi itu
sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata,"Berilah aku tembaga
(yang mendidih) agar kutuangkan ke atas besi panas itu." -Al Kahfi: 96-
Sesuai petunjuk Allah, Dzul Qarnain kemudian
mengajak masyarakat di sekitar lokasi tempat tinggal Ya’juj dan Ma’juj untuk
bersama-sama membuat dinding tembaga dan besi yang akan menutup satu-satunya
lubang keluar masuk mereka. Setelah selesai, masyarakat yang sebelumnya tinggal
di dekat dinding diajak untuk meninggalkan lokasi yang sudah kering tanpa air
dan tumbuhan tersebut menuju ke tempat lain yang lebih layak untuk di huni.
"Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka
tidak bisa (pula) melobanginya." -Al Kahfi: 97-
Ya’juj dan Ma’juj yang telah terkurung terus
berupaya membuka dinding logam tersebut dengan segala cara, bahkan dengan
menjilatinya karena mereka tahu bahwa benda apapun yang mereka sentuh dengan
mulutnya akan berhenti tumbuh/bertambah, kering atau tergerus. Cara ini mampu
membuat bagian-bagian dinding yang mereka sentuh menjadi tipis. Namun setiap
kali akan berlubang, Allah mengembalikan lagi kondisinya seperti semula. Untuk
bertahan hidup selama terkurung di balik dinding, Allah menumbuhkan sejenis
lumut, sebagai satu-satunya tumbuhan yang dapat terus tumbuh dan justru makin
bertambah banyak setiap kali dimakan oleh masyarakat Ya’juj dan Ma’juj.
"Dzulqarnain berkata,"Ini (dinding)
adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku. Dia akan
menjadikannya hancur luluh, dan janji Tuhanku itu adalah benar." -Al Kahfi:
98-
Allah SWT juga mewahyukan kepada Dzul Qarnain bahwa
dinding itu akan terjaga dan baru akan terbuka bila saatnya tiba yaitu kelak
menjelang datangnya Hari Kiamat. Kemudian Allah menjadikan gaib (tidak
terlihat) lokasi dinding tersebut.
"Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan
Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi."
-Al Anbiyaa: 96-
Mereka berusaha untuk keluar dengan berbagai cara,
hingga sampai saat matahari akan terbenam mereka telah dapat membuat sebuah
lobang kecil untuk keluar. Lalu pemimpinnya berkata,'Besok kita lanjutkan
kembali pekerjaan kita dan besok kita pasti bisa keluar dari sini." Namun
keesokkan harinya lubang kecil itu sudah tertutup kembali seperti sedia kala
atas kehendak Allah. Mereka pun bingung tetapi mereka bekerja kembali untuk
membuat lubang untuk keluar. Demikian kejadian tersebuat terjadi
berulang-ulang. Hingga kelak menjelang Kiamat, di akhir sore setelah membuat
lubang kecil pemimpin mereka berkata,“InsyaAllah, Besok kita lanjutkan kembali
pekerjaan kita dan besok kita pasti bisa keluar dari sini.” Maka keesokan
paginya lubang kecil itu masih tetap ada, kemudian terbukalah dinding tersebut
sekaligus kegaibannya dari penglihatan masyarakat luar sebelumnya. Dan Kaum
Ya’juj dan Ma’juj yang selama ribuan tahun terkurung telah berkembang pesat
jumlahnya akan turun bagaikan air bah memuaskan nafsu makan dan minumnya di
segala tempat yang dapat mereka jangkau di bumi.
Pada saat Ya'juj dan Ma'juj menyerang pada saat
mendekati kiamat nanti dan saat itu masyarakat muslim termasuk Nabi Isa a.s
yang telah terpojok di sebuah gunung (tur). Nabi Isa dan Umat muslim lalu
bersama-sama berdoa kepada Allah agar terhindar dari masalah akibat perbuatan
Ya’juj dan Ma’juj. Kemudian Allah SWT memerintahkan ulat-ulat yang tiba-tiba
menembus keluar dari tengkuk Ya’juj dan Ma’juj yang langsung mengakibatkan
kematian mereka secara serentak. WaAllahu 'Alam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Total Tayangan Halaman
10176
0 komentar:
Posting Komentar