Senin, 20 Mei 2013
In:
Hukum Islam
,
Makna Hari
PERISTIWA PADA HARI AHAD DAN MAKNANYA
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik Ra, ia
mengatakan: Rasulullah SAW ditanyakan tentang hari Ahad, maka Beliau menjawab:
''Hari Ahad adalah hari menanam dan membangun''. Para sahabat bertanya: ''Apa
sebab demikian Ya Rasulullah?'' Rasulullah SAW menjawab: ''karena pada hari
itulah Allah mulai menciptakan dunia dan memakmurkannya''.
(uraian) - Sebagian Ulama mengatakan bahwa Allah SWT
telah menciptakan tujuh macam benda di antara makhluk-makhluk, dan setiap satu
diantaranya dipecah lagi menjadi tujuh.
Adapun tujuh macam benda itu adalah:
1. Penciptaan tempat jalan bintang-bintang pada hari
Ahad.
2. Penciptaan bintang-bintang yang bergerak pada hari
Ahad.
3. Penciptaan api neraka pada hari Ahad.
4. Penciptaan tujuh lapis bumi pada hari Ahad.
5. Penciptaan tujuh lautan yang besar pada hari Ahad.
6. Penciptaan tujuh anggota tubuh manusia pada hari
Ahad.
7. Penciptaan tujuh hari dalam seminggu.
Dan dinamakan hari Ahad karena orang-orang Nashrani
berkata,''Ini hari kita''. Lalu Allah menghapuskan anggapan mereka itu dengan
kata-Nya, ''Hari Ahad''.
Seperti dalam Firman Allah dalam QS. Al-Ikhlas ayat 1:
''Qul Huwallahu Ahad'' artinya: ''Katakanlah, Dia-lah Allah, Yang Maha Esa''.
Setelah nabi Isa As diangkat ke langit, manusia
terbagi atas empat golongan, yaitu: Annasthuuriyah, Al Ya'quubiyah, Al
Malakaaniyah dan Ahli hak (Kebenaran).
Golongan Annasthuuriyah berkata: Isa itu anak Allah
dan istrinya adalah Maryam.
Golongan Al Ya'quubiyah berkata: Isa itu adalah Allah
yang turun darri langit ke rahim Maryam, kemudian keluar ke dunia.
Golongan Al Malaakaaniyah berkata: Tuhan itu ada tiga,
yakni Allah, Isa dan Maryam. Seperti yang diwartakan oleh Allah SWT dalam
Al-Qur'an Surah Al-Maaidah ayat 73:
''Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan
bahwasannya Allah adalah seorang dari yang tiga...''.
Golongan Ahli Hak berkata: Isa adalah hamba Allah, dan
Maryam adalah hamba Allah pula.
Kemudian turunlah firman Allah dalam Surah Maryam ayat
34 sebagai pembenaran ucapan ahli hak tersebut, dan penyangkalan atas ucapan
kaum nasrani:
''Itulah Isa putra Maryam, yang mengatakan perkataan
yang benar, yang mereka berbantah-bantahan kebenarannya''.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar