Minggu, 26 Mei 2013
In:
Nahdlatul 'Ulama
DUNIA INTERNASIONAL AKUI PERAN NU PRAKARSAI PERDAMAIAN DI INDONESIA
Pengakuan dunia internasional terhadap Nahdlatul Ulama kembali datang dan
kali ini disampaikan salah satu tokoh peserta Internasional Meeting for
Peace di Munich, Jerman. NU dianggap berhasil membahasakan syariah
dengan baik, hingga menghasilkan tata kehidupan yang harmonis di
Indonesia.
Pengakuan itu disampaikan oleh salah seorang tokoh agama dari Bosnia
Herzigovina, Mustafa Cerik. NU dianggap memiliki peranan yang besar dalam
terciptanya kedamaian di Indonesia, melalui sifatnya yang moderat dan
menjunjung tinggi toleransi.
"Propaganda membela holy land tidak ada artinya jika
kenyataanya menjadikan holy war. Karena itu menjadi penting
membumikan syariah dengan seni perdamaian, dan Nahdlatul Ulama sudah bisa
melakukan itu di Indonesia," kata Mustafa dalam diskusi panel ke 31
International Meeting for Peace, Kamis, 15 September 2011 waktu Jerman.
Selain Mustafa Cerik panel ke 31 diisi oleh tokoh lintas agama dari
sejumlah negara lain, diantaranya Gregorius III Laham (Patriarca di Antiochia
dei Greco Melchiti Cattolici, Syiria), Mahmoud Azab (Al Azhar Mesir), Mar
Ignatius Joseph III Younan (Siro Catolici, Syiria) Sayyid Jawwad Al Khoei dari
Iraq dan Michel Samtier dari Perancis. Di panel ini NU diwakili Sekjen H.
Marsudi Syuhud.
Sementara Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj, dalam sesi Dialog
Islamo Cristiano Una Nuova Stagione di Munich, Jerman, yang juga
diikuti oleh tokoh agama dari sejumlah negara menyampaikan, peradaban dunia
yang dinikmati manusia dewasa ini tidak lepas dari kontribusi Islam sebagai
agama yang berdimensi aqidah, syariah dan ilmu pengetahuan serta budaya. Al
Quran telah mengabadikan nilai-nilai yang dibangun agama sebelumnya, sebagai
bentuk komitmen meneruskan dan mengembangkan peradaban yang sudah ada.
"Surat Maryam dalam Al-Quran menjadi bukti nyata komitmen Islam dalam
membangun peradaban dunia," kata Kiai Said tegas.
Kang Said, demikian Kiai Said biasa disapa menjelaskan, Surat Maryam adalah
bentuk proteksi Islam atas kesucian Maryam yang diambil dari agama samawi
terdahulu. Karena itu surah Maryam adalah simbol atas penghormatan Islam
terhadap perempuan.
Kang Said berada di Jerman sebagai salah satu wakil dari Indonesia
dalam International Meeting for Peace. Selain untuk acara tersebut,
kunjungan Kang Said juga diagendakan menggelar pertemuan dengan Istead
University, untuk membicarakan kerjasama di antara kedua belah pihak. Istead
University sendiri kedudukannya sangat penting dalam konteks kebijakan Uni
Eropa di Asia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar